Monday, December 28, 2009

Surat Cinta Untuk Bunda


Bunda….

Apa kabar?


 

Dengan keyakinan akan keampuhan do'a anak yang sedang berusaha sholeh, nanda memohon kepada Allah Gusti Sing Paring Urip untuk tidak pernah mengguyurkan rahmat, hidayah dan segala kebaikannya kepadamu. Tentu itu tidak sepadan dengan apa yang telah kau berikan untuk hidup anakmu ini. Tapi, paling tidak, itu yang bisa aku lakukan saat ini. Doakan agar aku bisa berbuat lebih untuk kebahagiaanmu, untuk kebahagiaan kita. Bunda tahu kan, do'a dan dukungan itu akan membuat saya tetap tegar menapaki setapak kecil yang telah saya rintis. Kekuatan itu yang akan selalu menenangkan badai ketika langkah terasa berat.


 

Saat menulis surat ini, rinai hujan tengah menerpa jendela kamarku Bunda. Dan hujan telah lama menjadi sekutuku untuk mengingatmu. Hujan selalu menciptakan desir di hati anakmu ini untuk berpikir jernih….merenungi semua yang telah terlewat. Buat anakmu ini, hujan tercipta untuk menyatukan rasa dengan orang-orang tersayang. Lewat rinai hujan kukirimkan rindu, lewat gemuruh petir kukirimkan cinta.


 

Nanda tahu dan sangat sadar, Bunda menaruh harapan besar akan diri saya walaupun bunda tidak pernah mengatakannya. Maafkan kalau semua periode yang telah lewat telah kuisi dengan kekecewaan buatmu Bunda. Rupanya hanya itu yang bisa dipersembahkan oleh anakmu ini sekarang ini. Tapi Bunda, bukankah waktu tidak beku dan berhenti sampai disini? Berikan nanda kesempatan lagi dan lagi.

Nanda yakin jalan di depan masih terbentang panjang, dan dengan segenap daya dan upaya nada akan tetap berusaha melangkah tegar. Kalaupun Bunda melihatku lemah dan ingin berhenti, tolong berikan energi untuk tetap tegak menyusurinya. Tarik anakmu ini ketika dia terjatuh dan susah untuk bangkit. Berikan nanda kekuatan dengan doa dan dukunganmu Bunda….


 

Nanda tahu, Bunda sering tersakiti karena diriku. Tapi percayalah, tidak ada sedikitpun nanda berniat untuk sengaja melakukannnya. Kalaupun nanda sering berbeda pendapat dengan pendapatmu, itu bukan karena nanda ingin melawanmu ataupun berontak. Mungkin zaman yang membuat kita berbeda. Tapi sekali lagi, tidak ada sedikitpun ada rasa benci denganperbedaan iti. Tidak sedikitpun. Karenanya maafkan semua sikap dan kesalahan anakmu ini.


 

Bunda tahu apa yang paling mudah membuatku menangis? Membayangkan bunda kecewa dan tersakiti, itulah jawabannya. Karenanya, jangan anggap nanda cengeng kalau sering menangis ketika Bunda menelepon. Hanya kepada Bunda, nanda menangis. Di luar itu, nanda tetaplah anakmu yang tegar. Di balik setiap pahlawan besar, selalu ada seorang wanita agung, begitu kata orang bijak. Rasulullah punya Khadijah tempatnya merebahkan kepala, Pak Harto punya Ibu Tien tempatnya bersandar. Jangan pernah bosan untuk menjadi perempuan agung bagi anakmu ini.


 

Hari ini nanda belum bisa membawa Bunda ke tanah suci, belum bisa membawa bunda keliling Indonesia, juga belum bisa memberikan baju baru. Pun nanda tidak bisa memberi rangkaian bunga liar yang dulu biasa nanda petik di bukit belakang rumah kita. Hari ini nanda hanya bisa menitipkan do'a bersama sejumput rindu semoga Bunda selalu berbahagia. Hari ini nanda hanya bisa berucap; Selamat Hari Ibu…


 

Happy Mother Day for all mother in the world…!


 


 

Friday, December 18, 2009

Tujuh Belas Alasan Yang Membuat Malang Patut Dicintai

Begitu banyak yang bisa dicintai dari suatau tempat; kamar, rumah, tempat nongkrong favorit sampai ke ruang yang lebih besar; kota. Biasanya aku mencintai suatu tempat bukan karena tempat itu indah, sempurna dan tidak ada yang membuatku mengeluh akan tempat itu. Oke, itu juga salah satu alasan tapi bukan yang utama. Aku lebih terkesan dengan suatu tempat karena hal-hal kecil yang dimilikinya yang membuat kita selalu kangen untuk bisa bersentuhan dengannya. Istilah jawanya ngageni.


 

Lima tahun tinggal di kota malang sebagai seorang mahasiswa membuat saya mengenal hampir tiap sudut kota dan tempat-tempat serta hal favorit yang membuat saya semakin suka dengan kota ini. Saya menganggapnya sebagai second home town. Tentu saja kesukaan saya ini adalah kesukaan versi mahasiswa yang segalanya berdasarkan prinsip "dengan duit yang sekecil-kecilnya mendapatkan kesenangan sebanyak-banyaknya". Yah, semacam "lowest cost for the ultimate fun and joy" atau bahasa sederhananya p e n g i r i t a n.


 

    Nah, ini dia 17 alasan mengapa kota Malang layak untuk dicintai:

Satu

Malang kota yang adem, nyaman banget buat ditinggali. Yah, walaupun sekarang kadang suka panas banget sih. Efek global warming. Ketika saya mnginjakkan kaki pertama kali di kota ini lima tahun yang lalu, jaket adalah kostum wajib kalau mau berangkat kuliah kalau nggak mau kedinginan. Tiga tahun yang lalu pun masih begitu. Walaupun sekarang tidak sesejuk dahulu, paling tidak nggak sepanas kota-kota lain macam Surabaya, Jogja dan Jakarta lah.

Dua

Warnet bertebaran dimana-mana. Hampir tiap gang dan kompleks ruko ada warnet. Malah bisa tiga sampai empat warnet dalam satu kompleks ruko. Wanet di Malang selalu menyediakan fasilitas kelas satu. Webcam, Bluetooth, Infrared dan VCD/DVD RW adalah fasilitas yang lazim yang nggak ditemukan di warnet-warnet di Jakarta. Privacy terjamin karena billingnya disekat. Kenyamanan nomor wahid karena bisa milih; mau yang smoking area atau yang non smoking area. Standar turun, ditinggal pelanggan. Pilihan bejibun bo…! Yang pasti, warnet bagus buat kesehatan mahasiswa. Cari film terbaru, sambangi warnet. Butuh free software terbaru, satroni warnet!

Tiga

Makanan enak dan murah tersedia dimana-mana senjang hari 24 jam, 7 hari seminggu. Tentu saja dengan harga yang murah meriah. Bisa ngutang pula. Dengan modal duit lima ribu rupiah, sudah bisa makan enak plus minumannya.

Empat

Kafe tempat nongkrong menjamur mengalahkan wartel. Dari kelas mahasiswa dengan prinsip modal seuprit keuntungan segajah sampai eksekutif lounge. Dari yang bertempat duduk lesehan sampai yang bersofa empuk menye-menye. Tapi bagi mahasiswa, yang penting free hotspot yang artinya juga pesan minum segelas nongkrong sampai pagi dan ngenet sampai mabok.

Lima

Bagi yang suka clubbing, selalu ada diskon khusus buat mahasiswa. Kartu Mahasiswa berguna buat kartu diskon disini.

Enam

Akhir pekan, nggak ada acara? Ke DVD rental aja! Sewa VCD dan DVD kemudian nonton sampai jereng di kamar. Dimana lagi ada rental-rental VCD original dengan harga dibanting plus diinjek-injek selain di Malang? Apalagi kalau punya member card.

Tujuh

Pengen yang agak berkelas dikit? Bioskop XI tersedia di tiap mall dan Plaza dengan harga dan tingkat kenyamanan bergantung pada amal ibadah anda masing-masing. Hehe... Tapi yang jelas tidak melanggar prinsip-prinsip pengiritan mahasiswa.

Delapan

Kafe-kafe nyaman dengan harga mahasiswa siap menampung kita sepanjang malam buat ngerjain tugas. 1 jam ngerjain tugas, sisanya nongkrong dengan alasan melepas penat karena capek ngerjain tugas.

Sembilan

Perpustakaan-perpustakaan nyaman dengan koleksi buku super duper lengkap tersedia di seluruh kota. Karena Malang puluhan kampus negeri dan swasta, otomatis perpustakaan yang tersedia sebanyak kampus yang ada. Kita bisa jadi member setiap perpustakaan itu dan menikmati fasilitas yang tersedia. Untuk kampus negeri, cukup dengan membuat kartu sakti, kita sudah bisa memasuki pepustakaan kampus negeri mana saja. Untuk menikmati fasilitas perpustakaan kampus swasta seperti UMM, cukup dengan membuat member card dengan biaya yang sangat murah. Dan tentu saja, semua perpustakaan tadi dilengkapi fasilitas Wi fi. Belum lagi perpustakaan kota malang yang koleksinya super lengkap dan up to date. Perpustakaan favorit saya adalah perpustakaan pusat UMM. Tempatnya sangat nyaman, penataan bukunya bagus, koleksinya up to date dan ada American Corner dan Iranian Corner sekaligus. Satu lagi, petugasnya ramah-ramah dan muda-muda (penting ya? Penting banget!!). Saya punya sudut favorit tempat saya biasa ngerjain tugas atau sekedar membaca sambil menikmati segelas cappuccino. Sebuah café di balkon lantai 2 pepustakaan pusat UMM. Dari sana saya bisa melayangkan pandangan ke arah taman baca yang rimbun di bawah sana, memperhatikan tingkah polah mahasiswa yang bermacam-macam.

Sepuluh

Persewaan buku hampir di setiap gang. Kalau ingin membaca novel atau komik terbaru tapi males buat ngeluarin duit untuk beli, sewa saja di persewaan buku yang juga disebut pepustakaan. Dari koleksi zaman SD semacam Lima Sekawannya Enyd Blyton sampai koleksi terbaru tersedia lengkap disini.

Sebelas

Setiap hari berkutat dengan kuliah dan pekerjaan embuat jiwa raga anda menuntut rileksasi untuk me recharge energi. Nggak perlu jauh-jauh ke Belanda buat melihat taman bunga dan nggak harus ke Bahamas atau Karibia buat menikmati keindahan pantai. Tiga puluh menit berkendara dari Malang, kompleks kebun bunga Sidomulyo sudah menanti dengan aneka warna kembang dan aneka jenis bunga. Naik bus dua sampai tiga jam, pantai sudah di depan mata. Kalau mau yang lebih seru, dengan berjalan kaki dua jam, bukit-bukit yang dipenuhi oleh pepohonan jeruk sudah melambai-lambai di depan anda mengundang untuk dipetik buahnya. Menikmati jeruk yang dipetik sendiri sambil memanjakan mata dengan panorama pegunungan dan kota Malang nun di bawah sana menepis semua penat dan lelah. Jiwa raga menjadi fresh kembali.

Dua belas

Di Malang ada Laguna (Lagoon) yang keren banget. Segara Anakan yang terletak di tengah pulau Sempu yang berhutan rapat. Nggak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk bisa menikmati Lagoon ala The Beach nya Leonardo Di Caprio. Dengan menyeberangi Selat kecil selama kira-kira 15 menit setelah perjalanan melewati areal pertanian yang hijau, kita sudah sampai di Pulau Sempu untuk kemudian menembus hutan dengan trak menantang untuk sampai di Segara Anakan.

Tiga belas

Pengen tampil modis dan gaya ala artis ibukota? Butik-butik dan distro bertebaran sampai ke gang-gang. Hari ini baru diperagakan di Milan, besok sudah nongol kembarannya di distro.

Empat belas

Baju selalu wangi dan rapi tanpa perlu repot-repot ngerendam dan ngucek. Males banget kan kalau kuku hasil meni pedi setiap minggu rusak gara-gara nyuci? Laudry service menhantui orang Malang di setiap sudut. Tentu saja dengan harga mahasiswa dan embel-embel diskon yang membuat nyuci sendiri menjadi pekerjaan konyol. Bayangkan, Cuma dua rebu perak per kilo!!

Lima belas

Tengah malam diserang rasa lapar? Easy!! Duduk aja di sepan jendela kos sambil menunggu suara; teeeee…..sate………! itu tandanya sate Madura yang terkenal lezat itu mau lewat. Purr….campur…!! Nah, sekarang giliran tahu campur Lamongan yang lewat. Tinggal pilih, Mie Ayam, Pangsit dan Tahu Telor pasti nyusul dibelakangnya. Kalau mau makan sambil nongkrong, ke warung Burjo (bubur kacang ijo) aja. Tinggal ngesot sampai koq. Buka 24 jam pula.

Enam belas

Status mahasiswa istimewa banget di sini. Beragam seminar dan event menyediakan harga spesial bahkan gratis buat mahasiswa. Cukup hanya dengan nunjukin kartu KTM. Lumayan, nambah-nambah ilmu, nambah koleksi note book, koleksi pin dan koleksi pulpen serta stiker.

Tuhuh belas

Semua produk berlomba-lomba menawarkan harga promosi di kota Malang. Apalagi produk provider telepon selular. Namanya juga mahasiswa, pas promosi kartunya dipakai, promosi selesai ganti lagi sama yang lain. Bahkan kemarin ada midnite sale yang jual laptop dengan harga Cuma 1 jutaan. Padahal sebulan sebelumya saya beli laptop yang sama harganya 3 jutaan.


 

Sebenarnya masih banyak lagi alasan yang membuat saya jatuh cinta sama kota Malang. Tapi seperti yang saya bilang, alasan-alasan yang saya tulis ini berdasarkan pemikiran seorang mahasiswa yang selalu berpegang teguh pada prinsip pengiritan. Nah, apakah andajuga punya hal-hal yang anda sangat sukai tentang kota anda? Let me know…!

Wednesday, December 16, 2009

Hujan


Ada 3 hal begitu lekat dengan hujan. Paling tidak menurutku.

Ketika hujan turun pertama kali, aku senang sekali mencium bau tanah yang begitu segar. Bau tanah yang tertimpa hujan setelah berbulan-bulan kering karena kemarau. Disusul kemudian muncul sensasi getaran hati seperti perasaan nelangsa tapi tanpa sebab. Setelah itu semua bayangan masa kecil dan desa tempat aku tumbuh akan terpampang seperti slide yang diputar. Menatap pepohonan yang basah sambil merapatkan jaket atau selimut yang menutup sekujur badan. Ada simponi tercipta di setiap tetes hujan yang jatuh menimpa pepohonan dan rerumputan. Titik-titik itu kemudian akan mencari celah dan mengalir membentuk sunggai-sungai kecil yang kemudian berubah seakin besar ketika bertemu dengan sungai-sungai kecil lainnya. Kemudian mereka bersinergi menjadi arus yang deras yang sanggup mengapungkan benda-benda besar dan melabuhkannya di muara dan bersekutu dengan teman-teman mereka di samudera.

Ingat lagu ini kan?

Tik..tik…tik… bunyi hujan

Di atas genting

Aiirnya turun tidak terkira

Cobalah tengok

Dahan dan ranting, pohon dan kebun

Basah semua….


 

Berbeda dengan bunyi hujan di lagu itu yang berbunyi "tik.., tik.., tik..", hujan di rumah kami berbunyi gemuruh menderu kuat seperti badai. Hujan yang turun menimpa atap seng akan menghasilkan bunyi yang dahsyat yang mengalahkan bunyi-bunyi lain. Hanya guruh yang sekali-sekali mencoba menyaingi yang akan kedengaran, seolah tidak rela eksistensinya hilang karena hujan. Seperti mencoba mengadu kekuatan mengklaim diri menjadi penguasa. Tapi bukankah mereka bersahabat? Kalau datang hujan, guruh akan hadir pula.


 

Berlari-lari di tengah tombak-tombak air yang deras meluncur dari langit adalah ahal kedua yang sangat mengasyikkan. Berlari telanjang dada di sepanjang jalan desa di tengah hujan deras sambil mencipratkan genangan air kepada teman-teman sangatlajh seru. Hujan pertama kemarin, aku nggak bisa berlari-lari di tengah hujan seperti waktu kecil dulu. Soalnya, aku lagi ke kota dan terjebak hujan di warnet. Aku hanya bisa memandang iri kepada gerombolan muda-mudi yang berjalan bergerombol di tengah hujan. Bergembira salig mencipratkan air ke kawan mereka.


 

Hal ketiga yang membuatku jatuh cinta pada hujan adalah kesenduan yang diciptakannya. Yah, dia datang membawa sendu yang begitu menggetarkan. Rasakan desirannya, perih yang tiba-tiba merejam di dada. Aku suka kesenduan ini. Kesenduan membuatku bisa merenung dan berpikir lebih jernih dan tentu saja lengkap dengan efek dramanya. Kesenduan yang mebmbawa ingatanku pada dia yang disana dan dia yang disitu serta dia yang jauuuhhh disana. Mereka yang pernah singgah mengisi spenggalan kisah hidup mereka yang sempat menorehkan warna pelangi dalam hidup.


 

Hari ini hujan. Aku teringat mereka ketika sendu menyergapku dalam dingin….


 

Tour de Blitar



Wilayah Kabupaten dan kota blitar terbentang di lembah sungai brantas yang bermata air di lereng gunung Welirang Kota batu dan bermuara di laut Jawa setelah melewati kota Surabaya. Sebagai dataran yang membentang di sepanjang sungai dan dipayungi oleh Gunung Kelud yang terakhir meletus tahun 1990 dan statusnya pernah menjadi siaga satu karena aktivitasnya yang meningkat pada Oktober 2007, Blitar adalah daerah pertanian yang subur. Makanya, sepanjang perjalanan dengan kereta api dari stasiun Kota Malang, di kiri-kanan rel sejauh mata memandang terhampar perkebunan tebu, jagung, dan aneka palawija yang menghijau diselang-selingi oleh kebun buah-buahan. Durian dan rambutan sedang berbuah lebat. Memandangnya saja, sudah memberikan kepuasan tersendiri.


 

Setelah sekitar dua jam perjalan sampailah kita di stasiun Kota Blitar setelah pastinya melewati stasiun-stasiun kecil yang bejibun. Sebagai kereta dengan label ekonomi, tentu saja ia harus patuh pada kodratnya; berhenti di setiap stasiun yang dilewati. Stasiun kota Blitar sendiri tidak terlalu besar tapi cukup nyaman. Seperi biasa, belum afdhol kalau belum foto-foto membekukan kenangan dan membiarkannya bercerita di kemudian hari.



 

Gerombolan the lost Boy; tangan manis ke tangan cebok: Ridho, Cemet, Fuad, Bams, Erik, Abe.

Tujuan pertama pagi ini adalah rumah sahabat kami yang orang tuanya baru balik dari beribadah haji. Seperti lazimnya tradisi di Jawa Timur, ketika seseorang pulang dari menunaikan ibadah haji, maka keluarganya akan mengadakan perjamuan untuk menyambutnya. Selama sebulan penuh, para keluarga, tetangga dan handai taula akan berdatangan untuk memberikan ucapan selamat. Tamunya bisa lebih ramai dari pernikahan tergantung dari seberapa luaspergaulan si empunya acara.

Tentu saja ini kunjungan yang sangat tepat bagi kami, gerombolan mahasiswa yang selalu bersekutu dengan segala hal yang berbau gratis. Kapan lagi disuguhi makanan, aneka kue dan buah-buahan yang nggak habis-habis (soalnya selalu di re-fill sama yang empunya rumah).


 

Setelah memanjakan lidah, saatnya mengunjungi tempat wisata di Blitar. Makam Bung karno dan pepustakaanya yang menjadi kebanggaan warga Blitar adalah destinasi pertama. Kompleks makam Bung Karno selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah yang ingin mengenang dan mungkin napak tilas perjuangan proklamator dan presiden Indonesia pertama ini. Kompleks makam ini menyatu dengan perpustakan Nasional Bung Karno yang arsitekturnya tidak seperi lazimnya perpustakaan. Bagi saya, pepustakaan ini cukuplah menjadi alasan untuk betah tinggal di Blitar. Dengan banyak open space, sayang sekali kalau tidak digunakan buat acara-acara pementasan atau apresiasi seni dan semacamnya.



Gerbang makam Bung karno

di Cungkup Joglo bernama Astono Mulyo inilah tempat peristirahatan Bung Karno didampingi oleh kedua orang tua beliau; R Sukemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai

no comment:

di Monumen Bung Karno Membaca. coba tebak, buku apa yang sedang dibaca oleh beliau?

rapat G 8 pindah ke Perpus Bung Karno

 

Puas mengitari makam dan pepustakaan, Mbak Miza yang menjadi tuan rumah membawa kami ke sebuah warung pecel yang katanya terkenal enaknya. Warung pecal Mbok Bari. Yup, rasanya tour nggak lengkap kalau belum mencoba local food.




 

Hari beranjak sore ketika kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke destinasi terakhir kami hari ini. Sebuah candi peninggalan kerajaan Majapahit yang dibangun oleh raja Syrenggra yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200. Dialah candi Penataran. Berdiri tegak di tengah dataran pertanian yang subur di lereng barat daya Gunung Kelud untuk tetap menceritakan babad kehidupan masa lampau. Kompleks candi ini adalah yang terluas di Jawa Timur.


 


 



hamparan kompleks candi

saksi bisu peradaban




matur suwun Mbah...



Di sudut kiri belakang kompleks terdapat sebuah pemandian/petirtaan dengan air jernih yang mengalir. Dinding kolam penuh dengan relief yang bersi rangkaian cerita tentang Pemburu Tertipu, Kura-kura yang Sombong serta Lembu dan Buaya. Sekarang, kolam nan jernih itu dihuni oleh ikan-ikan lele dan ikan Mas yang hidup damai menikmati peninggalan kerajaan Kediri.




lembayung senja perlahan turun menyelimuti dataran dengan latar belakang kemegahan gunung kelud. lembayung yang mencipta nuansa keemasan yang menyelimuti kebisuan Candi Penataran, mengantarkan kami yang beranjak dengan sejuta pertanyaan di benak.

Friday, December 4, 2009

The Violist


Kembali aku terdampar di kedai ini. aku lebih suka menyebutnya kedai walaupun didepannya jelas terpampang "Magnetto cafe".

Tempat ini selalu sukses membuat aku senang berada di dalamnya. ah, lebih tepatnya tenang. perpaduan aroma kopi dan lantai kayu cokelat ini selalu memberikan aku ketenangan yang susah dijelaskan.

Aku tidak tahu, apakah ketenangan itu datanganya dari suasana kedai ini atau memang aku yang mensyaratkan ketenangan dengan berada di kedai ini.

Kedai ini sempurna

Karena kedai ini menyediakan cangkang yang nyaman saat aku butuh menyendiri mencuri sedikit sunyi.

Karena kedai ini menyediakan secangkir cappuccino dan mocca kesukaanku.

Dimana lagi kedai yang menyediakan secangkir mocca yang ketika tegukannya bersentuhan dengan lidah langsung menyalakan pijar-pijar ketenangan. Damai


 

Karena, kedai kopi ini adalah panggung kecil yang menampilkan fragmen-fragmen hidup.

Lelaki temu janji dengan perempuan selingkuhan. Lelaki paruh baya yang mencoba kembali rumus cassanova, meyakinkan diri bahwa ia masih muda

Perempuan menyeka mulut anak lelakinya yang berlepotan krim dari sepotong kue cokelat. mengelapnya dengan sabar dengan sapu tangan putihnya, mempertontonkan kasih yang hidup


 

Seorang lelaki paruh baya yang mengajarkan anak lelaki kecilnya bermain kartu. menasbihkan "ke-ayaha-an" dalam dirinya. mencoba menghadirkan kebanggaannya sebagai seorang ayah

Lelaki menghibur belahan jiwanya dengan kado kecil dan perempuan menjerit kegirangan. Memang cinta butuh sering-sering diungkapkan


 

Di sinilah aku menyendiri mencuri sunyi

tenang

damai sekali


 

Dan sekali lagi kulihat dia

Melihat jemarinya yang menari di atas dawai biola meningkahi tongkat yang menggesek mendayu-dayu, meninggalan rasa

Lewat biola ia kirimkan isi hatinya, meruap bersama udara sore di kedai ini

dan rasa itu membiusku kini...

Kembali kulihat dia

Melihat matanya yang sendu, sesendu melodi yang ia mainkan sore itu

Setiap alunan biola yang melengking seolah berbicara

Kau tinggalakan aku kelu


 

Dan tatapannya menyapu ujung jalan yang terlihat dari jendela kedai kopi

Matanya bercerita

"Aku masih ingat sayang, saat pertama kali aku melihatmu di ujung jalan sana .. berlari-lari menghindari rinai hujan yang rindu ujung celana khaki-mu .... aku sudah jatuh cinta"

"Dan hari berikutnya..."

"Hari berikutnya..."

"Sampai kehadiranmu di ujung jalan sana membuatku kecanduan"

"Hari saat engkau buka pintu kedai ini, adalah hari paling menyenangkan buatku ... meskipun, engkau tak tahu"

"Jemariku seakan berjiwa saat engkau datang. Ia bersenandung girang. Ah, semoga saja rasa itu juga kau bisa raba"

"Aku kecanduan di kali pertama"


 

Ternyata benar, hidup itu adalah energi yang bertransformasi.

dari pojok ruangan kedai kopi ini, kurasakan hatinya bicara. Lewat denting, lewat mata, lewat air muka.

Sekarang aku semakin awas mengamati bahasa tubuhnya.


 

Wahai pemain biola, apa lagi yang engkau rasa?


 

Tak sengaja kucuri dengar

"Kasihan ya Mas Rangga....ditinggal pergi begitu cepat..."