Thursday, June 10, 2010

Srumble Egg Vs Orak Arik

Jadi anak kos harus siap-siap sengsara. Setiap hari sarapan nasi pecel bu Marni, siangnya nasi campur dan malamnya lalapan. Nggak harus gitu juga kok. Kita tetap bisa makan enak walaupun jadi anak kos. Syaratnya Cuma satu; rajin dikit aja!


 

Sarapan adalah ritual pagi yang tidak bisa saya tinggalkan, kecuali pas puasa tentunya. Sarapan yang paling umum yang tersedia pagi-pagi adalah nasi pecel. Empat tahun disughi masakan asli jawa tersebut rasanya bosan. Saya sangat suka nasi pecel tapi kalau setiap hari, rasanya enek juga. Makanya saya sering berkreasi membuat sarapan di dapur kos saya. Pas musim mangga, saya membuat makanan berbahan dasar mangga. Misalnya, sandwich isi mangga muda. Segerr bener!!


 

Ketika berlibur di Bali kemarin, sarapan wajib saya adalah scramble egg, french toast, orange juice dan banana pancake. Tapi saya sering merasa sudah cukup kenyang setelah hanya menghabiskan scramble egg. Makanya, ketika balik ke Malang, saya mencoba membuat scramble egg sendiri bermodalkan resep dari internet (hoho...kampung baget ya saya, baru tahu rasanya scrumbled egg). Kata mbak kos saya sih (jadi, ibu kos saya punya anak tunggal perempuan), scramble egg itu sama dengan orak-arik bahasa jawanya. Oalah, ternyata ini masakan jawa juga toh! Karena saya menganggap si Mbak kos pintar karena dia langsung tahu nama resep yang saya maksud dalam bahasa jawanya, saya ikuti saja petunjuk dia bagaimana cara memasaknya.


 

Crack..cress!! telur dipecah dan dimasukkan ke wajan trus diaduk-aduk.

Tara…!! Jadilah si scramble egg yang si Mbak kos bersikeras kalau itu adalah orak-arik, bukan srumble egg. Jadi sih! Tapi kok dari empat telur yang saya buat jadinya sedikit sekali ya? rasanya pun nggak sama dengan scramble egg yang saya makan walaupun tampilannya mirip.


 

Akhirnya, keesokan paginya saya mencoba resep yang saya dapatkan dari internet dan mengabaikan petunjuk si mbak kos yang setelah membuat scramble egg idaman saya yang berubah jadi "oraks ariks" dia jadi kelihtan bodoh sekali. Awalnya rada bingung juga melihat banyak versi resep di internet yang berbeda-beda walaupun judulnya satu; Scramble egg. Saya pun memilih satu resep yang menurt saya paling simple. Ternyata memang beda caranya sama memasak orak-arik seperti petunjuk mbak kos saya yang sekarang kelihatan bodoh itu.


 

Membuat scruble egg itu harus dicampur susu biar creamy dan mengembang. Pantasan saja kemarin saya masak empat telur menyusut jadi tinggal seuprit gitu. Dan hari ini, tiga butir telur bisa menjadi dua porsi jumbo scramble egg.


 

Nggak sabar, saya langsung membagi scramble egg buatan tangan saya itu menjadi dua. Satu buat saya, satu buat Bro Iqbal yang tadi pagi buta saya paksa buat beli susu untuk bahan scramble egg.


 

Tusuk, angkat garpu ke mulut, hap! Nyam..nyam..nyam!

Hueks…!! Kok rasanya manis banget gini. Cek ke tempat sampah,aduk-aduk.

Halah! Ternyata susu yang saya campurkan ke adonan telur saya adalah susu kental manis cap uueeenak itu! Hugh…bro Iqbal disuruh beli susu buat masak telur kok beli susu buat mimi adik gini. Pantesan aja manis. Tapi karena itu buatan saya sendiri, tetap saja rasanya enak banget!


 

Psst…siangnya, si Mbak kos dimarahi sama ibu kos. Apa pasal?

Ketika ibu kos pulang dari pengajian dia nggak menemukan apa pun di atasa meja makan selain berbungkus-bungkus mie instan dan telur mentah tertata rapi. Ternyata si Mbak kos nggak masak apa-apa kecuali telur ceplok buat sarapan dia sendiri lalu main ngabur aja ke kantor. Jadilah saya hari itu telat ke kantor karena mendengarkan curhat ibu kos tentang si Mbak kos yang nggak bisa masak dan nggak tahu ngurus dapur. Mau ninggalin, takutnya ibu kos ngambek dan mogk nyiapin makan siang buat kita.

Hehe…pantasan saja telur empat butir saya berubah jadi seuprit, resepnya dari mbak (udah ibu-ibu loh) kos yang bisanya Cuma masak mie instan sama telur ceplok. Itu mah, saya kelas 1 SD sudah mahir banget!


 

Karena saya baik hati, ini saya bagi resep scramble egg yang benar, biar sarapan kalian nggak Cuma pecel melulu.


 

Bahan:

6 butir telur ayam

100 ml susu cair

1 sdt garam

1 sdt merica hitam bubuk

1 1/2 sdm mentega tawar

(takaran bisa sesuai selera n kebutuhan)

Cara membuat:

Campur telur, susu cair, garam, dan merica. Kocok rata. Bagi menjadi 6 bagian. Panaskan 1/2 sdm mentega, masukkan 1 bagian campuran telur, biarkan hingga 1/4 matang. Aduk-aduk hingga 3/4 matang. Angkat.


 

Tara…! Simple banget kan? Ini bisa dipakai sarapan dengan lima orang teman anda yang satu "paradigma" tentang sarapan. Tapi kalau teman saya yang sarapannya saja kudu 1 porsi nasi goreng buatan ibu kos plus cake, pisang goreng dan lumpia itu sih, jelas-jelas bakal menolak diajak sarapan macam beginian!