Tuesday, August 2, 2011

10 Kuntum Melati


Pagi ini saya melangkahkan kaki keluar pagar. Kondisi saya tidak terlalu fit. Selain flu yang sangat mengganggu,mata juga rasanya agak perih. Dehidrasi juga karena persediaan minum habis. Selain itu, staf saya belum menyediakan beberapa file yang saya butuhkan hari ini. Semua itu berakumulasi menjadi satu bersekutu menurunkan bar semangat saya beberapa level.


Ketika akan melangkahkan kaki keluar, langkah saya terhenti di samping rumpun melati yang tumbuh tinggi merambat ke tembok. Kuntum-kuntum putihnya tenngah bermekaran menebarkan ruap wangi yang khas. Saya memejamkan mata dan menghirupnya dalam-dalam. Puas memanjakan indera penciuman, tangan saya bergerak meraih kuntum-kuntum putih itu. 10 kuntum melati sekarang ada di tangan saya. Sepanjang jalan saya menghirup aroma 10 kuntum melati di tangan saya.


Sesampai di ruangan kelas, saya meletakkan kuntum-kuntum melati itu di atas meja. Seorang peserta menyeletuk; wow,orchid! Saya tersenyum sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruaangan. Seberkas sinar brpijar di kepala saya. Sekarang semua mata peserta tertuju kepada 10 kuntum melati yang saya taruh di atas meja. Saya sudah mendapatkan perhatian mereka.


"Anyone know what we call this flower in English?" Saya bertanya sambil mengacungkan sekuntum melati. Sebagian besar peserta menjawab dengan benar.


"Okey, anyone of you want to describe us about this flower?" Saya bertanya sambil tersenyum memandang mereka satu per satu.


Salah seorang peserta perempuan yang duduk paling depan mengacungkan tangan dengan cepat sambil berdiri dari tempat duduknya. Saya menyerahkan kesepuluh kuntum melati itu ke tangannya. Sekarang 10 kuntum melati telah berpindah tangan. Dia menangkupkan telapak tangannya yang berisi melati ke hidung dan menghirupnya sejenak. Kemudian dia mulai bercerita menjelaskan seluk beluk bunga yang menjadi bahan banyak fragrance terkenal itu. Peserta lain berlomba-lomba berbicara ketika dia mulai menceritakan tentang bunga melati dan adat pernikahan di jawa. Salah seorang bapak-bapak menyeletuk;


"Did u spread jasmine blossom on your bed after wedding"? Oh, rupanya yang sedang bercerita adalah pengantin baru.

Peserta lain serempak menyahut keras "kick Eddy!! Sambil mencibir ke arah pak Eddy.


Start shoot yang antusias dan atraktif ini mempengaruhi keseluruhan sessi kelas. Sampai sessi bussiness talk di akhir kelas, performance mereka sangat bagus sekaligus menghibur. Saya tidak bisa berhenti tertawa menyaksikan peserta yang kocak dalam performance mereka. Tapi kekocakan itu tidak meninggalkan core inti training. See, kalau kita kreatif, mengelola speaking class akan sangat menyenangkan.


10 kuntum melati yang menyegarkan hari saya. Kuntum melati yang telah menyegarkan kelas saya. 10 kuntum kecil yang berefek besar. Alat yang kecil akan berefek besar kalau kita melihatnya bukan hanya dari fisik kecilnya. Perlu pikiran yang tidak tersekat dan berorientasi. It's about the man behind the gun!