Kini terasa sungguh
Semakin engkau jauh
Semakin terasa dekat
Akan tumbuh kembangkan
Kasih yang engkau tanam
Di dalam hatiku
Menatap nuansa-nuansa bening
Jelasnya doa bercita
(love this song! Tapi yang dinyayikan sama Rahmi Idola CilikJ)
Sejak memutuskan bekerja part time sambil menyelesaikan skripsi, alur kehidupanku berubah total. nggak ada lagi waktu jalan sore-sore seperti yang biasa aku lakukan dulu. menikmati bacaan di kamar, jalan-jalan menikmati suasana kota malang yang sejuk atau menghabiskan waktu di pojokan Gramedia. Apalagi menikmati secangkir Cappuccino di coffee shop sambil online.
Nonton VCD berjam-jam juga sudah sangat jarang. Sampai-sampai file-file film bagus yang ingin aku tonton numpuk menyesaki drive laptopku. Kalau ada sedikit waktu luang, aku langsung menghabiskannya di Perpustakaan kampus yang sudah lumayan nyaman meski hamper selalu bete karena baru saja aku menikmati bacaan atau sibuk membolak-balik literatur diharuskan berhenti oleh deringan bel yang menandakan berakhirnya waktu kunjungan ke perpus.
Kegiatan yang dulu ketika waktu masih luang terasa biasa saja kini menjadi sangat luar biasa nikmat. Punya waktu buat jalan ke Gramed sambil menikmati berjalan selurus berasa di broadway dengan muka dingkat dan ekspresi "pengen ditampar", rasanya anugerah yang luar biasa banget.
Seperti hari ini. Aku off satu hari dari kerjaan. pagi-pagi sekali aku jalan menikmati suasana dengan cuaca yang kelihatannya akan cerah hari ini. nggak jauh-jauh. aku mengambil jalan yang melewati area persawahan yang masih tersisa di tengah gempuran rumah-rumah mewah yang makin merambah sampai ke pinggiran kota. memandangi anak-anak sekolah yang berangkat pagi-pagi mengingatkanku akan masa kecil dulu. masa kecil yang indah, ketika beban hidup rasanya nggak ada. ibu-ibu yang menawar sayuran di tepi jalan sejenak menghentikan langkahku. pemandangan yang ssering terlewatkan selama ini kini menarik perhatianku.kulanjutkan langkahku menuju areal persawahan yang sedang menguning. sungguh menyejukakkan dengan latar pegunungan Putri Tidur yang sedang diselimuti kabut. bak seorang putri cantik yang tergolek nyenyak dalam tidur yang panjang. sambil menghirup udara pagi yang segar, aku terus memanjakan mata menikmati semburat merah yang mulai menyapu cakrawala.
tak ingin menikmati keindahan ini sendirian, aku segera kembali ke rumah dan membangunkan
adik sepupuku yang sudah ambil posisi dengan selimut tebalnya.
Jangan! suasana pagi ini jangan kau lewatkan.
Dengan sedikit malas dia menuruti ajakanku. segera kupacu kuda besiku menuju arah utara melewati jalanan yang melintasi areal persawahan penduduk. mengendarai motor pelan-pelan sambil mengobrol ringan menikmati pemandangan sawah di kanan-kiri jalan yang menghijau dengan gradasi kuning. kenapa kadang kita sering rela membayar mahal untuk secuil kenikmatan, sedangkan disisni kenikmatan itu tersedia cuma-cuma dan bisa dinikmati kapan saja.dan tentu saja dinikmati dengan hati.
Perjalanan pagi ini membawa aku dan adikku ke tempat tinggal saudara sepupuku yang lain.
kos-kosan yang nyaman di tengah areal persawahan di pinggiran kota.kunjungan yang menyadarkan bahwa sudah lama sekali kami tidak bertemu. kehangatan suasana silaturrahim pagi itu menyuntikkan energi ke dalam jiwaku.
What a beautifull!
Menikmati panorama yang diakhiri dengan kehangatan persaudaraan.