Salah satu hoby iseng saya adalah (hoby kok iseng!) memperhatikan penampilan orang-orang di sekitar saya dan sok-sok menilai penampilan mereka. Lebih tepatnya sih mencela.
"Alamak....itu kok ada kembang setaman jalan-jalan! Siram yuk, biar nggak layu!"
"Ya ampun! Itu Jeans kok keren banget. Arrghhh...yang punya minta ditampar!!
"Hello! Mataharinya dah dari tadi tenggelam! (padahal sirik aja lihat orang punya kacamata bagus).
Saya memang minta ditampar kalau dalam hal mengomentari penampilan orang. Padahal penampilan sendiri juga nggak keren-keren amat kan. Tapi yang namanya penonton, pasti lebih banyak komentarnya daripada pemain. Bukan berarti karena mereka lebih pintar bermain kan?
Salah satu yang membuat saya nggak tahan untuk tidak "ghodul bashor" adalah kalau ada orang yang memakai jeans keren. Eits...! saya bukan nggak "ghodul bashor" ke orangnya loh ya. Saya nggak tahan untuk mengagumi jeansnya. Misalnya, seperti ketika ada bapak-bapak muda yang memakai "Levi's 502 Sky Scrapper" sedang menggandeng anaknya di eskalator mall kemarin. Langsung saja mata saya nggak lepas dari jeans yang dikenakan oleh bapak itu. Saking sukanya saya sama celana jeans, saya sampai bisa mengenali merek jeans apa yang dipakai oleh seseorang hanya dengan melihatnya sekilas atau menatapnya dari jauh.
Buah dari "fetish" saya sama jeans itu membuat saya beberapa hari memperhatikan merek jeans apa yang banyak dipakai oleh pria di Pontianak. FYI, para pria di sini hobi sekali memakai jeans. Even a daddy or an old man fashionably wears a jeans. Di masjid pun, bapak-bapak banyak banget yang memadukan baju koko dengan blue jeans. Apalgi kalau hari jum'at di kantor-kantor. Sebagian besar outfitnya adalah batik dan jeans. Tempat pengamatannya di beberapa tempat. Yang pertama adalah Mega Mall yang menjadi tempat gaul orang-orang di kota ini, beberapa masjid dan dari jendela mobil dengan objek pengendara sepeda motor. Hasilnya saya bisa menyimpulkan (nggak ilmiah banget) 3 brand yang paling banyak dipakai:
- Levi's
Ini adalah merk jeans yang dibuat pertama di dunia oleh seorang anak muda bernama Levi Strauss. Inilah cikal bakal celana jeans atau denim. Awalnya celana ini dibuat untuk pekerja tambang di negeri paman Sam sana samapai akhirnya menjadi fashion item yang penting. Jeans premium brand inilah yang saya temukan paling banyak membalut bagian bawah tubuh pria di kota ini terlepas dari asli atau palsu ataupun beli di Lelong (Flea market yang bertebaran di kota ini) ataukah beli di outlet Levi's. Sepertinya kebanyakan di Lelong alias second hand deh. Soalnya setiap saya jalan kaki ke kantor, saya selalu melewati toko-toko pakaian loak yang jeans Levi's nya digantung terpisah dan banyak banget.
Psst...kemarin saya masuk ke outlet Levi's di Mall buat nyari si Sky Scrapper. Untungnya nggak ada. Kok untung? Iya, saya nggak jadi membuang duit saya buat sepotong jeans. Gila aja kan kalau saya yang rajin menabung dan baik hati harus merelakan 700 ribu duat saya sepotong jeans? Kayaknya, impian saya untuk melihat si Sky Scrapper itu melekat cantik di kaki saya harus ditunda dulu deh. Tunggu sampai kaya dulu!
- Wrangler.
Saya nggak tahu dari mana Mas Wrangler ini berasal. Saya nggak terlalu ngefans dengan Mas yang satu ini. Saya juga punya satu biji dan harganya affordable lah buat kantong saya yang tipis-tipis cakep ini. Kalau mau tahu, silahkan tanya sama Mbah google.
Jeans ini paling mudah dikenali walaupun hanya melihat sekilas. Selain label brandnya yang terbuat dari kulit yang menempel di saku belakang, motif jahitan khas yang yang menghiasi dua kantong belakang dan jahitan sampingnya juga sangat khas.
- Louis. Jeans ini mudah sekali dikenali karena brand nya tertempel di saku belakang jelas sekali terlihat. Bedanya dengan tempelan brand Wrangler adalah; kalau wrangler terletak di saku sebelah kiri, Louis tertempel di sebelah kanan.
Apakah semua orang di kota ini memakai brand tersebut? Tentu saja tidak. Ada banyak sekali brand jeans di pasaran. Tapi saya hanya bisa mengenali jeans dengan brand yang biasa dipakai oleh midle to high consumer. Jeans-jeans buatan Bandung juga banyak kok beredar. Bahkan mendominasidisplay distro dan toko-toko pakaian. Tapi again, mata saya hanya terlatih untuk melihat brand-brand yang menggoda kantng saya. Seperti kata orang bijak, kenali dengan baik musuh andaJ
Jin Botol
Saya lagi mendampingi sekolompok remaja 'alay" yang super manja sore itu ketika saya mengetahui mereka memelihara jin. Ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk bercerita, salah serang dari mereka bingung untuk mengungkapkan kata kurus atau langsing. Saya mencoba memberikan clue dengan menanyakan apa model jeans yang mereka pakai. Soalnya, setahu saya, model jeans yang menempel ketat kulit dan mengecil ke ujung kaki itu namanya "skinny jeans". Hampir serempak dua dari mereka menjawab;
"jin botol Mister!"
Haha....saya tertawa geli dalam hati. Aduh, mereka ngaku diri mereka gaul dan fashinista tapi menyebut model jeans itu "jin botol! Mulai saat itu saya menyimpulkan, hampir semua teenager disini meemelihara jin botol. Nah, kalau anda, jin apa yang anda pelihara?