Tinggal tidak sampai dua bulan di Batam membuat saya harus mengeluarkan duit yang cukup banyak untuk pakaian. Itu berawal dari konsep light traveling yang saya anut. Akan tetapi ternyata light traveling itu sekarang mulai bermasalah. Sebelumnya saya selalu enjoy dengan konsep itu karena saya hanya membawa satu backpack berisi laptop dan sling bag dari zaman kuliah dulu. Saya selalu menghindari membawa travel bag besar dan luggage dari dulu. Nggak mau ribet ketika jalan. Akan tetapi ribetnya light traveling gaya saya itu waktu packingnya. Maunya banyak tapi yang muat nggak bisa sebanyak itu. Akhirnya si sling bag itu kembung sana-sini karena kebiadaban saya menjejalkan barang-barang sampai tasnya tidak berbentuk.
Saya mulai tidak enjoy lagi ber light travelling sejak sampai di Batam ini. Saya tidak tahan memakai baju itu-itu saja. Saya merasa miskin dan tidak bersemangat. Apalagi setiap jalan dan ketemu turis-turis negeri tetangga yang kaus dan bermudanya selalu membuat iri. Bermuda-bermuda keren dengan potongan yang pas. Kaus-kaus v-neck dengan belahan dada rendah. Sebenarnya saya punya persediaan bermuda 7 biji. Lebih banyak daripada jeans yang menjadi pakaian keseharian. Tapi seperti kebanyakanpakaian saya, semua koleksi itu saya tinggal di Malang.
Seharian kemarin saya keluar masuk mal cari bermuda yang keren. Sampai kaki gempor, tidak ada satupun yang mengena di hati. Di tengah lutut gempor dan capek, saya segera menyetop Taxi dan pulang. Saya semakin mantap dengan ide saya.
Begitu sampai di kamar, saya segera meraih jeans di gantungan dan memakainya. Setelah mengukur-ukur, saya meraih gunting dan cekrek, cekrek, cekrek!
Voila….! Sebuah bermuda sexy tercipta. Dengan sedikit senthan lipatan, bermuda itu melekat manis berpadu dengan kaus v-neck dan ham putih yang kancingnya dibiarkan terbuka. Bukan hanya sexy, bermuda ini eksklusif karena setahu saya brand jeans ini tidak mengeluarkan koleksi bermuda. Nggak khawatir deh dikembarin bapak-bapak lagi. Ini jeans kedua yang menjadi korban saya.
Akan tetapi ke depannya saya harus membawa luggage besar kalau harus business travel lagi. Light travelling tidak cocok untuk business travelling pada pekerjaan saya. Karena tidak punya persediaan baju yang pas, saya pernah harus ketimpringan cari baju di mal 1 jam sebelum bertemu orang. Ketika harus berbicara di training juga saya terkena korban beli dua batik dapat diskon. Setelah saya pikir-pikir, light travelling hanya cocok untuk holiday traveling deh. Tepatnya holiday traveling ke bali yang hanya membutuhkan kaus dan bermuda plus swimwear.
No comments:
Post a Comment
Whaddaya think?