Ada banyak hal
yang seharusnya dibekukan beberapa waktu belakangan ini. Ada banyak cerita
bahagia dan kisah sedih yang seharusnya terangkum. Berikut adalah beberapa hal
yang saya rangkum dari perjalanan saya. Yang saya maksud dengan perjalanan
adalah to travel.
11. Kejadian
di maskapai Indonesia; saya datang ke airport 2 jam sebelum boarding time.
Ketika akan check in, petugas mengatakan kalau pesawatnya sudah take off. Saya
mencocokkan tiket saya. Saya tidak terlambat. Petugas check-in menyuruh saya
menemui petugas office maskapai tersebut dan saya mendapati beberapa orang
leklaki berseragam yang dikerubuti oleh sekitar 20 orang dengan wajah marah.
Rupanya mereka penumpang yang terlantar seperti saya. Complain saya ditanggapi
bahwa mereka sudah melakukan prosedur dengan mengirimkan pemberitahuan ke
handphone saya tentang pemajuan jadwal. Pemberitahuan yang tidak pernah saya
terima. Mereka tidak punya solusi apa-apa. Tidak juga bisa menjamin saya bisa
terbang dengan pesawat mereka keesokan harinya. Daripada berdebat menguras
emosi dengan mereka dengan hasil sama; tidur di airport, saya memilih untuk
membeli tiket last minute dari maskapai lain dengan harga 3 kali lipat.
22. Untuk
pertama kalinya saya menemukan flight
attendant kulit hitam khas ambon manise. Saya iri dengan warna kulit dan hidung
mancungnya. Juga jam tangan kerennya. Ups, bodinya juga ding. Ini hikmah
ditinggal Batavia dan terpaksa beli tiket Garuda.
33. Hal
yang saya sukai dari terbang malam dengan Garuda adalah karena flight attendantnya laki-laki. Saya
merasa lebih secure.
44. Mengapa
headphone Garuda bentuknya begitu? Mengapa tidak seperti headset nya KLM yang
bisa dibawa pulang dan compatible untuk banyak gadget?
a5. Saya
lebih suka flight attendant garuda yang umurnya lebih senior ketimbang flight attendant lion air yang muda-muda
dan cantik tapi bertampang judes.
66. Saya
selalu suka naik pesawat kecil berbaling-baling. Alasannya sederhana.
Pengaturan penumpangnya tidak seribet peswat besar. Pesawat besar yang tidak
professional loh ya. Take off dan landing juga lebih cepat. Tapi hal yang saya
tidak sukai adalah saat mengantri naik ke pesawat. Panas mesinnya menyembur
muka pas di tangga naik. Belum lagi kalau hari sedang panas-panasnya.
77. Saya
tidak menyangka bahwa pramugari favorit saya ternyata pramugari pesawat wWings
Air yang masih pakai baling-baling dan bersuara bising itu. Tidak seperti flight attendant kakaknya, flight attendant Wings Air lebih ramah,
dan Rika Diana, flight attendant yang menemani 25 menit perjalanan saya dari
Bali ke Lombok benar-benar ramah. Bukan ramah yang dibuat-buat. Saya sengaja
meninggalkan kabin pesawat paling akhir untuk khusus berterima kasih dan memuji
senyumnya yang menentramkan. Thanks Miss Rika Diana, flight attendant Wings
Air.
88. Saya
deg-degan ketika akan memuji senyum Miss Rika Diana dan kesulitan untuk
mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia. Ternyata lebih ringan
mengungkapkannya dalam bahasa Inggris. Anyway, you’ve got avery nice smile.
It’s curing. Thanks.
99. Saya
selalu suka berada di airport. Suasana bepergian membuat saya bersemangat. Dan
otomatis saya akan berjalan dengan langkah lurus segaris dan dau terangkat.
Ekspresi minta ditampar.
110. Terbang
paling horror yang pernah saya alami adalah terbang dari Jakarta ke Padang jam
10 malam pakai Lion Air dan terbang dari Surabaya ke Denpasar pakai Garuda.
Dalam penerbangan dengan Garuda itu penumpang perempuan di sebelah saya sampai
menangis.
111. Saya selalu merasa coming home ketika menginjakkan
kaki di Ngurah Rai International Airport di Bali.
112. Kayaknya
Airport paling sibuk itu adalah Ngurah Rai Airport, Soetta dan Juanda deh.
113. Saya
hanya berurusan dengan bagian lost and Found dua kali dari semua perjalanan
saya. Satu kali karena meninggalkan tripod kamera yang sampai sekarang tidak
balik-balik dan kali lainnya ketika saya lupa menaruh pisau lipat Swiss Army
saya dalam baggage luggage sehingga
harius dimasukkan ke dalam amplop barang-barang terlarang dan harus diambil di
Lost and Found.
114. Oh
ya, ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan. Saya mempunyai pisau lipat
Swiss Army yang resmi dikeluarkan oleh militer Swiss. Bagaimana saya
mendapatkannya? Tanya dehhh!
115. Kalau
saya lagi usil menjawab pertanyaan tentang asal negara saya, saya akan menjawab
cepat bahwa saya berasal dari Timbuktu. Banyak yang percaya dan biasanya tidak
akan bertanya banyak setelah itu.
116. Mengapa
orang-orang sibuk dengan telepon justru ketika boarding time atau ketika
pesawat baru take off? Bahkan dalam satu penerbangan horror karena turbulence
ke Padang, suasana horror itu ditambah dengan seorang penumpang laki-laki
dengan aksen Makassar yang kental berbicara keras-keras lewat telefon
genggamnya selama perjalanan. Orang itu baru berhenti ketika pramugari cantik
nan judes itu mematikan telfon bapak itu dengan paksa.
117. Mengapa
sering ada penumpang bodoh yang duduk seenaknya di kursi yang tidak sesuai
dengan tiketnya? Paling sering tempat duduk saya yang window seat kena serobot.
Tapi menyerobot kursi saya adalah sama dengan mempermalukan diri sendiri karena
saya akan ngotot. Kasus terakhir ketika saya terbang dari bali ke Lombok dua
hari yang lalu. Penumpang bodoh itu malah tidak mau pindah dan mengatakan; kan
kamu bisa duduk di mana saja! Saya: ibu, saya sengaja minta kursi itu pas check
in. Akhirnya pramugari cantik mbak Rika Diana itu meminta orang lain untuk
mengalah agar saya tetap bisa duduk di window seat.
118. Dari
semua airport di Indonesia, saya paling sering menginjakkan kaki di Ngurah rai
airport di Bali. Bisa 6 kali sebulan.
119. Paling
seru kalau menginap di hostel (yang mengaku hotel) di kota-kota kecil deh.
Sebaiknya set your expectation low. Saya pernah menginap di sebuah hotel di
Payakumbuh yang tempat tidurnya terbuat dari semen. Tampak seperti kuburan yang
ditinggikan. Selimutnya warna hijau seperti karpet mushola. Jangan Tanya service
deh. Hostel di Bali dengan harga dua kali lebih murah dari hotel tersebut masih
jauuhhh lebih nyaman.
220. Ada
hotel bagus banget. Interior dan eksteriornya adalah favorit saya. Tapi hotel
ini jatuh nilainya karena sarapannya yang sangat biasa saja. Pas dicek di trip
advisor, banyak yang “mengutuk “ hotel ini. Tapi buat saya, ini tetap menjadi
hotel favorit karena saya suka interior, eksterior dan suasananya yang sunyi.
Saya pernah menginap di hotel ini dan ketika sarapan saya hanya menemukan
sepasang tamu lain yang menghuni hotel ini. Puas-puasin deh berenang dengan
perasaan kolam renang pribadi.
221. Pemandangan
paling spektakuler dari udara menurut saya adalah pemandangan ranah minang.
Daratan maupun lautannya breathtaking.
222. Betapapun
indahnya tempat-tempat lain di Indonesia, still I love bali most. I love to
stay in Ubud, the tranquil heart of Bali or just simply spending the time in
the rocky beach along the pecatu area. Owhhh, I have stated this, haven’t I?
223. Travelling
selalu meberikan efek mellow kepada saya setelahnya. Efek yang paling besar
biasanya (ah, sepertinya selalu!) setelah traveling ke Bali.
224. Saya
jarang membawa oleh-oleh dari suatu tempat yang saya kunjungi. Saya selalu
bingung mencari oleh-oleh apa yang tepat. Pada akhirnya, saya tidak membeli
oleh-oleh sama sekali.
225. Saya
jarang membuat foto diri di tempat wisata yang saya kunjungi. Misalnya, saya
tidak pernah membuat foto di depan Hard Rock Café Bali walaupun saya beberapa
kali nongkrong di sana.
226. Saya
tidak mengerti mengapa banyak wisatawan harus pergi berombongan naik bus-bus
besar di tempat wisata yang umum seperti di Bali. Maksud saya, apa enaknya
mengunjungi pantai bergerombolan satu bus dan ditunggui oleh guide? I just don’t
get it!
227. Menurut
saya, pergi ke pantai dengan jeans, jaket dan sepatu lengkap sangatlah aneh. Apalagi
kalau pakaian tersebut berwarna hitam. Biasanya orang Indonesia banyak yang
seperti itu.
228. Entah
dimulai kapan, perjalanan saya ke pantai-pantai di Bali selalu diwarnai dengan
perburuan carrot cake. Dan carrot cake terlezat menurut saya adalah di Manggo
Tree Café dekat pantai Padang-padang tempat MLTR membuat video clip mereka.
229. Kafe
terbaik di Bali menurut saya adalah Seminyak Café. Kue-kuenya enak banget. Saya
paling suka banana crumble, apple pie dan apple crumble. Sarapannya juga super
enak. Favorit saya adalah French breakfast.
330. Mau
breakfast with style dengan freshly roasted coffee? Tuckshop café yang menyatu
dengan butik di jalan Laksamana Oberoi seminyak Bali adalah tempat yang pas. Kalau
anda mempunyai sesuatu dari Apple seperti MacBook atau I-pad, harus anda bawa. Soalnya
hamper setiap pengunjung membawa benda-benda tersebut. In mky case, saya ngiler
karena benda-benda tersebut bukan karena makanannya. Bayangkan diri anda dengan
secangkir kopi di meja cantik di antara mannequin dan display baju-baju bagus
sambil sesekali menggerakkan jari anda dengan gaya di layar I-pad 3, owwhhh!
331. Waktu
tempuh penerbangan Lombok-Bali jauh lebih singkat daripada waktu yang
diperlukan untuk menunggu bagasi setelah penerbangan tersebut.
Apalagi ya? Hmmm….cukup sekian
dulu deh. Kalau pernak-pernik perjalanan anda bagaimana?
Ubud, 22 April 2012, sambil nongkrong bareng Dee dan Billy di Oops
Reastaurant & Bar
No comments:
Post a Comment
Whaddaya think?