Sunday, April 22, 2012

Pernak-Pernik Perjalanan



Ada banyak hal yang seharusnya dibekukan beberapa waktu belakangan ini. Ada banyak cerita bahagia dan kisah sedih yang seharusnya terangkum. Berikut adalah beberapa hal yang saya rangkum dari perjalanan saya. Yang saya maksud dengan perjalanan adalah to travel.
11. Kejadian di maskapai Indonesia; saya datang ke airport 2 jam sebelum boarding time. Ketika akan check in, petugas mengatakan kalau pesawatnya sudah take off. Saya mencocokkan tiket saya. Saya tidak terlambat. Petugas check-in menyuruh saya menemui petugas office maskapai tersebut dan saya mendapati beberapa orang leklaki berseragam yang dikerubuti oleh sekitar 20 orang dengan wajah marah. Rupanya mereka penumpang yang terlantar seperti saya. Complain saya ditanggapi bahwa mereka sudah melakukan prosedur dengan mengirimkan pemberitahuan ke handphone saya tentang pemajuan jadwal. Pemberitahuan yang tidak pernah saya terima. Mereka tidak punya solusi apa-apa. Tidak juga bisa menjamin saya bisa terbang dengan pesawat mereka keesokan harinya. Daripada berdebat menguras emosi dengan mereka dengan hasil sama; tidur di airport, saya memilih untuk membeli tiket last minute dari maskapai lain dengan harga 3 kali lipat.
22.  Untuk pertama kalinya saya menemukan flight attendant kulit hitam khas ambon manise.  Saya iri dengan warna kulit dan hidung mancungnya. Juga jam tangan kerennya. Ups, bodinya juga ding. Ini hikmah ditinggal Batavia dan terpaksa beli tiket Garuda.
33. Hal yang saya sukai dari terbang malam dengan Garuda adalah karena flight attendantnya laki-laki. Saya merasa lebih secure.
44. Mengapa headphone Garuda bentuknya begitu? Mengapa tidak seperti headset nya KLM yang bisa dibawa pulang dan compatible untuk banyak gadget?

a5. Saya lebih suka flight attendant garuda yang umurnya lebih senior ketimbang flight attendant lion air yang muda-muda dan cantik tapi bertampang judes. 
66. Saya selalu suka naik pesawat kecil berbaling-baling. Alasannya sederhana. Pengaturan penumpangnya tidak seribet peswat besar. Pesawat besar yang tidak professional loh ya. Take off dan landing juga lebih cepat. Tapi hal yang saya tidak sukai adalah saat mengantri naik ke pesawat. Panas mesinnya menyembur muka pas di tangga naik. Belum lagi kalau hari sedang panas-panasnya.
77. Saya tidak menyangka bahwa pramugari favorit saya ternyata pramugari pesawat wWings Air yang masih pakai baling-baling dan bersuara bising itu. Tidak seperti flight attendant kakaknya, flight attendant Wings Air lebih ramah, dan Rika Diana, flight attendant yang menemani 25 menit perjalanan saya dari Bali ke Lombok benar-benar ramah. Bukan ramah yang dibuat-buat. Saya sengaja meninggalkan kabin pesawat paling akhir untuk khusus berterima kasih dan memuji senyumnya yang menentramkan. Thanks Miss Rika Diana, flight attendant Wings Air.
88. Saya deg-degan ketika akan memuji senyum Miss Rika Diana dan kesulitan untuk mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia. Ternyata lebih ringan mengungkapkannya dalam bahasa Inggris. Anyway, you’ve got avery nice smile. It’s curing. Thanks.
99. Saya selalu suka berada di airport. Suasana bepergian membuat saya bersemangat. Dan otomatis saya akan berjalan dengan langkah lurus segaris dan dau terangkat. Ekspresi minta ditampar.
110.  Terbang paling horror yang pernah saya alami adalah terbang dari Jakarta ke Padang jam 10 malam pakai Lion Air dan terbang dari Surabaya ke Denpasar pakai Garuda. Dalam penerbangan dengan Garuda itu penumpang perempuan di sebelah saya sampai menangis.
111. Saya  selalu merasa coming home ketika menginjakkan kaki di Ngurah Rai International Airport di Bali.
112.   Kayaknya Airport paling sibuk itu adalah Ngurah Rai Airport, Soetta dan Juanda deh.
113.   Saya hanya berurusan dengan bagian lost and Found dua kali dari semua perjalanan saya. Satu kali karena meninggalkan tripod kamera yang sampai sekarang tidak balik-balik dan kali lainnya ketika saya lupa menaruh pisau lipat Swiss Army saya dalam baggage luggage sehingga harius dimasukkan ke dalam amplop barang-barang terlarang dan harus diambil di Lost and Found.
114.   Oh ya, ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan. Saya mempunyai pisau lipat Swiss Army yang resmi dikeluarkan oleh militer Swiss. Bagaimana saya mendapatkannya? Tanya dehhh!
115.   Kalau saya lagi usil menjawab pertanyaan tentang asal negara saya, saya akan menjawab cepat bahwa saya berasal dari Timbuktu. Banyak yang percaya dan biasanya tidak akan bertanya banyak setelah itu.
116.   Mengapa orang-orang sibuk dengan telepon justru ketika boarding time atau ketika pesawat baru take off? Bahkan dalam satu penerbangan horror karena turbulence ke Padang, suasana horror itu ditambah dengan seorang penumpang laki-laki dengan aksen Makassar yang kental berbicara keras-keras lewat telefon genggamnya selama perjalanan. Orang itu baru berhenti ketika pramugari cantik nan judes itu mematikan telfon bapak itu dengan paksa.
117.   Mengapa sering ada penumpang bodoh yang duduk seenaknya di kursi yang tidak sesuai dengan tiketnya? Paling sering tempat duduk saya yang window seat kena serobot. Tapi menyerobot kursi saya adalah sama dengan mempermalukan diri sendiri karena saya akan ngotot. Kasus terakhir ketika saya terbang dari bali ke Lombok dua hari yang lalu. Penumpang bodoh itu malah tidak mau pindah dan mengatakan; kan kamu bisa duduk di mana saja! Saya: ibu, saya sengaja minta kursi itu pas check in. Akhirnya pramugari cantik mbak Rika Diana itu meminta orang lain untuk mengalah agar saya tetap bisa duduk di window seat.
118.   Dari semua airport di Indonesia, saya paling sering menginjakkan kaki di Ngurah rai airport di Bali. Bisa 6 kali sebulan.
119.   Paling seru kalau menginap di hostel (yang mengaku hotel) di kota-kota kecil deh. Sebaiknya set your expectation low. Saya pernah menginap di sebuah hotel di Payakumbuh yang tempat tidurnya terbuat dari semen. Tampak seperti kuburan yang ditinggikan. Selimutnya warna hijau seperti karpet mushola. Jangan Tanya service deh. Hostel di Bali dengan harga dua kali lebih murah dari hotel tersebut masih jauuhhh lebih nyaman.
220.   Ada hotel bagus banget. Interior dan eksteriornya adalah favorit saya. Tapi hotel ini jatuh nilainya karena sarapannya yang sangat biasa saja. Pas dicek di trip advisor, banyak yang “mengutuk “ hotel ini. Tapi buat saya, ini tetap menjadi hotel favorit karena saya suka interior, eksterior dan suasananya yang sunyi. Saya pernah menginap di hotel ini dan ketika sarapan saya hanya menemukan sepasang tamu lain yang menghuni hotel ini. Puas-puasin deh berenang dengan perasaan kolam renang pribadi.
221.   Pemandangan paling spektakuler dari udara menurut saya adalah pemandangan ranah minang. Daratan maupun lautannya breathtaking.
222.   Betapapun indahnya tempat-tempat lain di Indonesia, still I love bali most. I love to stay in Ubud, the tranquil heart of Bali or just simply spending the time in the rocky beach along the pecatu area. Owhhh, I have stated this, haven’t I?
223.   Travelling selalu meberikan efek mellow kepada saya setelahnya. Efek yang paling besar biasanya (ah, sepertinya selalu!) setelah traveling ke Bali.
224.   Saya jarang membawa oleh-oleh dari suatu tempat yang saya kunjungi. Saya selalu bingung mencari oleh-oleh apa yang tepat. Pada akhirnya, saya tidak membeli oleh-oleh sama sekali.
225.   Saya jarang membuat foto diri di tempat wisata yang saya kunjungi. Misalnya, saya tidak pernah membuat foto di depan Hard Rock Café Bali walaupun saya beberapa kali nongkrong di sana.
226.   Saya tidak mengerti mengapa banyak wisatawan harus pergi berombongan naik bus-bus besar di tempat wisata yang umum seperti di Bali. Maksud saya, apa enaknya mengunjungi pantai bergerombolan satu bus dan ditunggui oleh guide? I just don’t get it!
227.   Menurut saya, pergi ke pantai dengan jeans, jaket dan sepatu lengkap sangatlah aneh. Apalagi kalau pakaian tersebut berwarna hitam. Biasanya orang Indonesia banyak yang seperti itu.
228.   Entah dimulai kapan, perjalanan saya ke pantai-pantai di Bali selalu diwarnai dengan perburuan carrot cake. Dan carrot cake terlezat menurut saya adalah di Manggo Tree Café dekat pantai Padang-padang tempat MLTR membuat video clip mereka.
229.   Kafe terbaik di Bali menurut saya adalah Seminyak Café. Kue-kuenya enak banget. Saya paling suka banana crumble, apple pie dan apple crumble. Sarapannya juga super enak. Favorit saya adalah French breakfast.
330.   Mau breakfast with style dengan freshly roasted coffee? Tuckshop café yang menyatu dengan butik di jalan Laksamana Oberoi seminyak Bali adalah tempat yang pas. Kalau anda mempunyai sesuatu dari Apple seperti MacBook atau I-pad, harus anda bawa. Soalnya hamper setiap pengunjung membawa benda-benda tersebut. In mky case, saya ngiler karena benda-benda tersebut bukan karena makanannya. Bayangkan diri anda dengan secangkir kopi di meja cantik di antara mannequin dan display baju-baju bagus sambil sesekali menggerakkan jari anda dengan gaya di layar I-pad 3, owwhhh!
331.   Waktu tempuh penerbangan Lombok-Bali jauh lebih singkat daripada waktu yang diperlukan untuk menunggu bagasi setelah penerbangan tersebut.
Apalagi ya? Hmmm….cukup sekian dulu deh. Kalau pernak-pernik perjalanan anda bagaimana?

Ubud, 22 April 2012, sambil nongkrong bareng Dee dan Billy di Oops Reastaurant & Bar

No comments:

Post a Comment

Whaddaya think?