Thursday, June 25, 2009

Yes, I’m Student But…..


Kehidupanku akhir-akhir ini sedikit janggal kurasakan. Sebenarnya bukan janggal sih, tetapi semacam ketidaknyamanan yang disebabkan oleh konfrontasi batin atas my routine flow. Semua ini terjadi karena perubahan rutinitas yang sudden. Kalau selama ini rutinitasku adalah di depan laptop di kamar, di depan laptop di library dan kadang di depan laptop di kafe mengutak-atik skripsi (30 menit menit mengutak-atik skripsi dan sisanya melanglang kemana-mana) berubah menjadi mutar-mutar yan nggak jelas. Penyebabnya adalah telatnya aku bisa bertemu dengan supervisorku untuk discuss hasil revisi bab 1,2 dan 3. Aku jadi malas buat melangkah ke bab 4 kalau belum ada hasil discuss dari bab-bab sebelumnya yang sudah aku revisi. My supervisor is now very busy with the final test (UAS). She must supervises the exam for a week.

Kalau selama ini my flow terkesan akademis dan mahasiswa-rajin banget, akhir-akhir ini jauh sekali dari kesan kehidupan mahasiswa.

Malam minggu, nongkrong sendiri di Coffee Time sampai cafenya tutup. Mungkin orang-orang melihat aneh, ngapain nih anak malam minggu di kafe sendirian. Ngapain aja?

Iya sih aku bawa script yang rencananya buat aku analisis, nyicil bab 4 rencananya. Tapi begitu sampai di café, tumpukan script itu teronggok merana di atas meja di tengah hingar bingar café. Mungkin dia merana karena malu telah dijadikan kamuflase oleh mahasiswa yang seolah-olah kelihatan rajin banget mau ngerjain skripsi di kafe segala dan ternyata ujung-ujungnya cuma ngenet.

Hari minggu. Pagi-pagi hanya nongkrong di kamar. Baca-baca buka-buk a laptop tapi tidak satupun aktivitas yang berhubungan dengan skripsi.

Senin. Rencananya sih ke kampus, tapi akhirny a terdampar di pusat konsumsi yang amat menggoda, Department Store. Tengok sana-tengok sini, comot sana-comot sini. Terus sibuk cari penjahit buat ngecilin baju yang aku beli. Tetep, nggak pernah ada baju yang benar-benar pas sama badanku.

Selasa. Jadwal ketemu supervisor. Gara-gara nungguin penjahit menyelesaikan bajuku, jadwal kekampus jadi molor jauh. Kayaknay sudah jadi trendnya penjahit deh, penjahit manapun yang aku temui selalu lupa dan ingkar janji. Kemarin katanya bajuku bisa diambil jam 9. Jam 10 aku datang, ternyata belum disentuh sama sekali. Instead of goig to campus wearing the old shirt, I was waiting for the bloody tailor finishing my new shirt. It is ended up with long waiting for the supervisor without meeting. I failed to meet my supervisor just because of the bloody me, bloody shirt and bloody tailor.

Rabu. In very early morning, at 12. 30 am, I went to Internet café and fell asleep until shubuh. Jam 9 an ke kampus lagi, berusaha untuk ketemu my supervisor. Sebenarnya bisa telepon dulu buat memastikan apakah beliau bisa ketemu atau tidak. Tapi hapeku baterainya mati dan chargernya dibawa teman. Mau ke wartel, aduh malas banget! Bolak-balik dengan model feeling di koridor fakultas membuatku capek sendiri. Dan my supervisor nggak bisa untuk memberikan bimbingan hari ini. She asked me to come on Saturday.

The temptation of the very very hot weather makes me ended up at the swimming pool. Swimming whole the afternoon until my eyes getting red.

See, are my routines flow like the students routines?


 


 


 

2 comments:

  1. BTW, rik.... aku kok lebih tertarik sama CUT MALA ya? Coz dia akhwat banget penampilannya....

    ReplyDelete
  2. Heh, g boleh Zie! yg tertarik sama Cut Mala itu ane.
    katanya anak Al Azhar Asli ya?

    ReplyDelete

Whaddaya think?