Thursday, August 13, 2009

Catatan Akhir Kuliah Part 2# Untitled

Cuma Ahad, 2 Agustus 09

Sejak menyerahkan Bab IV tanggal 28 kemarin yang kemudian direvisi total aku kemudian terkurung dalam kamar sendiri dan hanya ditemani oleh tumpukan draft skripsi, satu mug besar Chocochino, dan laptop. Keluar kamar hanya pas sholat dan makan siang. Wuih…benar-benar autis. Aku juga dah kasih ultimatum ke anak-anak; jangan ngobrol sama aku kalau nggak penting. Dua hari hanya tidur sekitar 3 jam per harinya membuat efek yang luar biasa: aku terserang flue berat dan demam yang membuat kepala rasanya berat banget. Apalagi ditambah harus mengerjakan Bab IV dan revisisiannya itu.


 

Berhubung aku sudah membuat hanya satu pilihan "ujian sekarang dan lulus" penyakit itu kalah. Dengan doping aneka macam makanan, susu segar, jus jeruk dan yang pasti STMJ Nabila yang ma nyus banget itu aku bisa bertahan nggak tidur dan menyelesaikan skripsi.


 

Beruntung banget aku karena dosen pembimbingku yang sekaligus ketua jurusan itu berbaik hati mengundangku datang ke rumahnya untuk membahas Bab IV. Hari minggu pula. Makanya dari kemarin aku cerita terus kalau ke teman-teman kalau dosen pembimbingkku itu baik baget.


 

Sore-sore sepulang dari ambil pas foto dari studio aku berencna langsung ke rumah dosen pebimbing. Di tengah jalan, ada sms masuk "better tomorrow at 9. Wadduh….dosennya nggak bisa ketemu sekarang. Pdahal besok hari terakhir pendaftaran. Ya udah lah, aku nyiapin persyaratan dan ngecek lagi kelengkapan skripsi aja. Sekalian bisa nonton coffe prince n' BBF lah ntar malam. Duh, mudah-mudahan nggak banyak yang direvisi.


 

Senin, 3 Agustus 09

Pagi-pagi masih flue berat, ngecek lagi skripsi. Edit-edit lagi. Tapi tentu saja hanya itu yang bisa aku lakukan. Bab IV nya belum pasti. Diapprove nggak ya? Sambil nunggu jam 9, aku masak sop jamur buat sarapan. Yummy bgt….! Tapi agak bĂȘte juga, belum berani ngopi. Flue itu ngundang batuk juga buat sama-sama berpesta di tubuhku. Padahal kan my day wouldn't complete without a cup of morning coffee…

Jam 9 ke kampus nunggu my advisor. Beliau baru datang jam 10.30. masuk ke ruangan jurusan, aku mulai ngitung-ngitung.

Kalau sekarang masih nunggu approve, masih cukup nggak ya, waktu buat bayar uang ujian ke Bank, Print semua dari Bab awal sampai akhir plus appendices yg berjibun. Belum lagi kalau harus revisi.


 

Dan ternyata benar! Bukan revisi sih, aku Cuma harus nambah satu sub-bab lagi. Begitu selesai berdiskusi dikit, aku langsung lari ke parkiran dan memacu motor pulang. Langsung konsentrasi di depan laptop. Dan rasanya otak mudah banget diajak kompromi kali ini. Semuanya mengalir. Kayak lagi nulis blog. Apa karena itu mudah atau karena aku yang ngawur nulisnya. Dan pas adzan dhuhur satu sub bab yang diminta , selesai sudah.


 

Langsung lari ke rental buat ngeprint semuanya. Jam 12. 45. 45 menit kemudian ngeprint kelar. Tinggal minta approve. Satu jam lagi kantor fakultas bakal tutup. Foto copy skripsi lima exemplar belum, bayar SPP belum. Ternyata my advisor masih rapat. Daripada nunggu, aku mutusin buat foto copy skripsi dulu. Sambil nunggu foto cpy kelar, aku ke Bank buat bayar registrasi ujian.


 

Oh God…!!! Antrian di Bank yang di kampus panjang banget. Aku lupa, kalau ini musim bayar SPP. Bukan hanya satu kampus, tapi hampir semua kampus di Malang yang bejibun banyaknya itu megharuskan mahasiswanya buat registrasi sekarang. Belum lagi registrasi mahasiswa baru. Dengan cepat aku memacu motor ke Bank di kampus sebelah. Lebih parah ternyata. Sampai Bank mendirikan terof di luar karena ruangan nggak mampu menampung mahasiswa.


 

Ah, masih ada bank di kota. Kantor pusat. Aku benar-benar ngebut memacu motorku ke kota. Buyi kampas rem yang sudah aus nggak aku pedulikan lagi. Satu menit rasanya sangat berharga. Jam 2.20 sampai di depan resepsionis bank. Dan aku sangat lega. Kelihatannya sepi. Ngambil nomor antrian kemudian melongok ke dalam. Ampun….! Ternyata penuh. Mahasiswa semua lagi. Kulirik nomor antrianku. Nomer 722, sedangkan sekarang baru giliran antrian 659. Tanpa berpikir panjang aku melesat keluar dan langsung memacu motor kembali ke kampus. Lebih baik minta Approval dulu. Rencananya, mau minta dispensasi buat bayar besok saja. Mudah-mudahan bisa.


 

Sampai di kampus, 5 exemplar skripsi sudah kelar dicopy. Aku berlari dari tempat foto copy ke kampus. Pake motor malahn bikin makin lama. Jalanan depan kampus macet banget. Sampai di fakultas, my advisor belum keluar dari ruang rapat. Gelisah aku mondar-mandir sambil meneteng setumpuk skripsi.

Akhirnya my advisor kelar juga rapatnya. Tanpa ba bi bu, lembar approvalku langsung ditanda tangani. Sekarang, tinggal ngomong ke orang fakultas minta dispensasi buat byar besok. Staf fakultas sudah mulai kemas-kemas.

Lucky me, ternyata bayarnya bisa besok. Dan ternyata banyak banget yang medaftar dulu dan skripsinya nyusul besok. Untung banget ada teman yang jadi staf di fakultas ngebantuin proses pendaftaran karena semua berkasku masih acak-acakan. Hffhhh…akhirnya selesai juga!!


 

Tapi begitu keluar dari fakultas, aku kembali panic. Kunci motorku nggak ada. Acak-acak tas. Rogoh-rogoh kantong, tetap nggak ketemu. Ngecek ke fakultas dan jurusan juga nggak ketemu. Cepat aku berlari ke tempat foto copy, siapa tahu kuncinya masih nancap di motor. Nggak ada juga. Alu kembali ke fakultas dan ngecek ulang di kajur. Tetap nggak ada.

Akhirnya aku pasrah, toh masih ada serepnya di rumah. Yang penting sudah daftar ujian. Dngan langkah gonti aku berjalan ke depan kampus buat nunggu angkot. Langkah rasanya ringan banget. Mulut nggak berhenti tersenyum.


 

Dengan santai aku duduk menunggu angkot yang nggak kunjung lewat. Pas raba-raba pinggang, tanganku merasakan ada sesuatu yang kasar.

Ya ampun…ternyata kunci motor itu terselip di ikat pinggang.

Tapi thanks ya Ir, sudah bantuin nyari kunci motorku. Ternyata keselip. Jadi malu sama orang-orang fakultasJ . thanks juga karena sudah bantuin proses pendaftaran…..


 


 

No comments:

Post a Comment

Whaddaya think?