Saturday, May 2, 2009

Traveller Guide For Backpackers; Tour West Java, Bali, Lombok, Bima (wordpress , Sept 25, 2008)

Setelah tertunda dua kali, Akhirnya jadi juga aku Going Home. I'm in Bali now. terdampar di syurga hot spot:) (dapet gratisan voucher dari Bro Arief. soalnya dia ngelola warnet di sana). Anyone in Singaraja, u can visit "BLUE SKY NET" , at Jln Pattimura 64, Singaraja. tinggal Clik n' go.. deh. seperti rencana awal, aq mau estafet dari Malang-Banyuwangi-Bali-Lombok-Bima. pingin merasakan bagaimana rasanya jadi Backpacker. kemarin sih aku sudah ngumpulin semua informasi seputar rute perjalanan yang akan aku lewati. mulai dari tarif bus, jarak tempuh plus download peta-petanya. belum cukup itu saja, aku juga sempat ke Gramed beli "Travel Map of Bali". walaupun pernah backpacking beberapa kali, yang ini adalah yang paling menantang menurut aku. masalahnya aku harus estafet berkali-kali. hmm..ternyata sulit juga dapetin informasi yang komplit tentang semua rute yang akan akau lewati. ketika googling, aku malah sampai ke forumnya indobackpacker yang juga lagi nyari informasi rute backpacking ke Bali. akhirnya setelah begadang sampe jam dua di Magnet, aku dapet juga sekilas info tetang rute yang akan aku lewati. apalagi setelah chat sama Bro Arief di Singaraja (thanks a lot Bro) yang ujung-ujungnya ngajakin mampir di tempat di dia di Singaraja. pucuk dicinta ulam tiba. itu baru namanya backpacking. sekaligus maen dulu di Bali.

Rasanya belum siap juga untuk pulang. apalagi untuk kepulangan yang kekal ya? pulang untuk menghadapi semua yang telah kita lakukan di dunia. terkadang kita sibuk mempersiapkan berbagai macam keperluan dunia tetapi melupakan persiapan yang lebih penting, persiapan akhirat.

Ok deh, ada waktu dua jam setelah berbuka buat siap-siap. packing, packing, cek sana, cek sini. beres deh. calling Bro Iqbal, minta dianterin ke Arjosari. tapi dasar akunya belum benar-benar siap. mampir dulu di Butiknya Akh Yanuar, kado cinta buat my Lovely Sista n' Baba Theo (secara mereka baru nikah gitu loh.. n aku belum sempat ngasi hadiah).

The travelling started!!! walopun ngantuk berat kupanggul Si Saphire di pundak trus travel bag di tentengan. Mudik euy…! setelah nunggu lama, busnya berangkat jam 11 malam. tapi aku nggak langsung ke Ketapang karena bus yang tersisa cuma sampai Probolinggo. So, disana harus ganti bus lagi. As I said, It's really backpacking. Tak lama setelah bus bergerak meninggalkan terminal Arjosari, aku tertidur. tadi siang nggak sempat istirahat, muter-muter sama akh Cemet. Malang-Probolingo ternyata jauh juga. It's take time about 2,5 hours.

1.30 am, I arrived in Probolinggo. Khas banget, I hear Madurese spoken everywhere. Cepat-cepat aku cari bus jurusan ketapang. Yup, itu dia paling ujung. Hap, aku melompat naik. Asap dimana-mana di dalam bus. bukan karena kebakaran. Biasalah, bus ekonomi di Indonesia. And everyone spoke Madurese. untunglah malam hari, jadi dengan mudah aku bisa melanjutkan tidurku yang tertuda. estafet tidur lah.

06.30 am, kucek-kucek mata. mimpiku masih tertinggal di Malang. ternyata sudah sampe di Taman baluran, hutan jati yang sednag meranggas. disini tempat satwa endemik Jawa timur dilindungi. di tengah hutan jati, bus tua dengan ruangan penuh asap rokok itu mogok. wadduh, was up? ternyata bannya pecah kawan. It will take time he'eh?

Sambil menunggu ban diganti, aku mencoba membuka obrolan dengan penumpang di belakangku. Biasa naluri orang Public Relation. Seorang laki-laki dengan tampang keras yang mau menyeberang ke Pulau lewat Ketapang.

"Pulau? dimana itu? tanyaku pada sang bapak.

"Sapeken?" cecarku

"Koq tahu?"

Oh itu, saudaraku ada yang dari sepekan. Dialah al akh Usman adhim alias Bkan, sang Penyair dan debater yang mahir berbahasa Arab. Ternyata bapak ini adalah penyedia bibit buat petani rumput laut di Sapeken dan daerah-daerah budidaya rumput laut di Indonesia. Beliau baru samapai dari Maumere, berburu bibit disana. Kembali lewat Tanjung Perak dan menyeberang ke pulau lewat Ketapang. Perjalanan yang panjang demi bibit yang baik.

Menurut beliau devisa kedua Indonesia setelah minyak adalah rumput laut. dari penjelasan beliau, rumputlaut adalah komoditas yang sangat menggiurkan. Importir memasang harga U$ 4 per kilo gram. sedangkan di petani tiap kilonya dihargai Rp. 20. 000. Tinggal pilih tuh, mau jadi exportir, pengepul atau petani. pantesan saja mahasiswa-mahasiswa asal Sapeken "beruang" ya. mereka punya pohon duit di laut yang mengelilingi pulau mereka. bisa dipetik tiap 44 hari pula!

Jadi tertarik untuk dikembangkan di Bima. Bayangkan kalau teluk Bima penuh dengan lahan rumput laut dan pemiliknya aku. Wuih…keren. Bisa buat bahan diskusi sama Bang Theo di Bima nanti. Dia kan master kelautan dari UNDIP.

Seperti yang aku harapkan perjalanan backpacking ini banyak memberiku nilai lebih dibandingkan dengan aku memakai bus yang langsung ke Mataram atau Bima. Dapat link bussines baru, ide segar, plus pengetahuan baru. Setelah tukar kontak, kami berpisah melanjutkan perjalanan masing-masing. aku bergegas menuju ferry yang akan membawaku menyeberangi selat bali dan dia naik ke kapal yang akan membawanya bersama bibit "pohon duit"nya ke Pulau.

Setelah membayar karcis seharga 6 ribu perak, aku bergegas menyuri jembatan penyeberangan dan masuk ke fery Nusa Dua yang sedang bersandar di dermaga. Penumpang tidak terlalu penuh (biasanya full dan antrian panjang terjadi pada jam 02.00 am-05.00 am dan sore hingga malam), mayoritas mereka adalah mahasiswa Lombok, Sumbawa dan bima yang sedang mudik. Kira-kira satu jam adalah watu yang dibutuhkan untuk menempuh selat kecil yang terkenal deras itu.

Menyusuri pesisir utara pulau dewata melewati perkampungan penduduk dengan bentuk rumah yang khas Bali, diselang-selingi oleh pemandangan pantai, persawahan dan kebun anggur membuat perjalanan dngan bus kecil (seperti angkot di Malang) full taste of Bali.

10.00 am, the bus stop in the little bus station (ternyata itu terminal bus Singaraja). celingak-celinguk nunggu Bro Arief ngejemput. nah, itu dia!! Dengan Yamaha Mio (spesies motor yg banyak di Bali) sampai juga aku disini: The Blue Sky Net, warnet dan sekaligus tempat tinggal Bro Arief di Singaraja. dan sekarang aku posting pakai voucher gratis dari si empunya rumah. Thanks a lot Bro Arief..

Trus, ntar malam atau besok bergerak ke Lombok…


 

Ini dia rute yang aku tempuh:

Malang-probolinggo (2 jam, Rp. 16. 000 bus AC), Probolinggo-Ketapang banyuwangi (4,5 jam, 28. 000), Ketapang-gilimanuk (1 jam, Rp. 6000), Gilimanuk-Singaraja (2,5 jam, Rp. 20.000) ato kalo mau langsung dari Gilimanukke Dempasar (2 jam, about Rp. 15.000)

2 comments:

  1. jadi inget 'niat'
    [=baru tataran niat. yang H-3 akhirnya qt batalin. padahal jadwal kereta, peta, uang, kompas, alamat2 penting dah siap]

    Backpacker-an ke jogja with ibu2 pkk.7-an cewek nekad ngelandang ke ngayogyakarto...

    Padahal aku dah mbayangin liat sunset di pantai selatan, belanja2 di malioboro and bakar2 ikan di pinggir pantai..

    Gak jadi, karena kesibukan ibu2 pkk sdiri. And yang punya modal paling nekad, kiyut:((Gara2 aku takut klo cewek2 smua ilang. Lha wong bawa anake orang...

    *cory...koq jd curhat begini)*(&&%^$$@#!@jogja emang romantis

    ReplyDelete
  2. hoho...it's same with my dream. backpacking ke Jogja. aduh, backpacking memang enak. aq pas semester 4 backpacking ke Borneo. cuma sampe samarinda, balikpapan sama Ktai Kertanegara. asyik bgt menapaki peradaban tepian mahakam.menyusuri sungai mahakam...

    ReplyDelete

Whaddaya think?