Saturday, June 18, 2011

Weekend; Second Hand Underwear

Apa arti weekend buat anda? Kalau saya, weekend adalah waktu dimana saya bisa total mengerjakan hal-hal yangsaya suka di luar rutinitas pekerjaan. Itu bisa berarti saya melakukan evaluasi penuh terhadap program kerja saya, merapikan file-file, membuat perencanaan, edit-edit foto, masak, baca buku sepuasnya atau jalan-jalan sendiri buat hunting foto dan berenang. Saya sangat menikmati weekend saya. Akan tetapi weekend belakangan ini saya jarang lagi jalan sendiri. Saya sedang tidak siap untuk menyendiri sekarang. Pengaruh umur kali ya? Ah, tidaklah. Saya kan masih sangat mudaJ


 

Rutinitas weekend saya kalau tidak ada perencanaan spesifik untuk suatu kegiatan sangat-sangat santai dan terkesan malas-malasan. Tapi saya sangat menikmatinya. Kalau kata orang Italia sih, 'Dolce jauh niente' dan dalam bahasa pangeran William kira-kira artinya 'the sweetness of doing nothing'. Terkadang banyak orany yang merasa bersalah karena telah menggunakan waktunya untuk bersenang-senang dan bermalas-malasan. Menurut saya sih rasa bersalah itu muncul karena mereka tidak meniatkan untuk bermalas-malasan dan belum mengerti the sweetness of doing nothing.


 

The sweetness of doing nothing akan bisa dinikmati kalau anda tidak mempunyai tunggakan pekerjaan lagi. Makanya sebelum anda akhir pekan, selesaikan semua sisa pekerjaan anda atau kalau tidak targetkan jadwal untuk menyelesaikannya sebelum masuk lagi ke minggu berikutnya. Jika tidak, alih-alih menikmati the sweetness of doing nothing, anda malah akan dihantui oleh pekerjaan yang anda tangguhkan dalam setiap aktifitas anda. Makanya, ada namanya prinsip penggenapan. Ada banyak kesuksesan dan kebahagiaan yang tidak bisa diraih karena masih ada yang belum genap diselesaikan dalam proses untuk mencapai kesuksesan itu. Mungkin saja itu hanya masalah kecil atau juga mungkin maslah hati.


 

Weekend minggu lalu, saya full jalan-jalan. Pagi harinya, setelah membaca, saya ke flea market untuk membeli tas kamera dan hunting-hunting foto. Ada satu hal yang membuat saya miris, jijik dan sekaligus merasa lucu dan malu. Di flea market yang besar banget dan super komplit itu memang menyediakan kebutuhan apa saja mulai dari perabot, mainan, kitchen set, bunga-bunga plastik dan clothing item dari A-Z. melihatnya saya membayangkan semua barang itu didapat dari mengosongkan satu rumah saking lengkapnya. Hampir semuanya limpahan dari Singapore. Yang membuat saya miris dan harga diri serasa dilecehkan adalah melihat underwear yang juga second hand bergelantungan di sebuah lapak besar yang kelihatannya memang specialist underwear.


 

Dari beberapa yang sempat saya perhatikan sih underwear-underwear buat bapak-bapak itu memang branded. Kalau saya bilang branded, put away that crocodile, GT Man, HINGS from your mind. Itu hanya cocok dipakai oleh bapak-bapak ya. Branded itu ya, 21st, D&G, GAP, Banana Republic, Calvin Klein atau paling tidak Pierre Cardin. So boys, now check out what are you wearing right now!

Walaupun barang-barang itu branded tapi kan second hand alias pernah melekat di kulit orang lain. Bagaimana kalau dia panuan. Bagaimana kalau dia punya penyakit kulit menular. Atau walaupun dia tidak punya penyakit kulit, memakai underwear bekas orang lain itu kan benar-benar merendahkan harga diri ya. Padahal kan harga underwear di pasaran kan nggak mahal. Bawa duit 50 rebu kan sudah dapat yang cukup bagus di department store sana. Atau bisa juga beli yang digelar emak-emak di pasar yang saya sering dengar dari teriakan-teriaknnya sih ada yang 10 rebu dapat dua apa tiga gitu.


 

Hari Minggu saya diajak kumpul-kumpul sama teman dengan para anggota dan simpatisan partainya. Karena saya butuh teman buat ngobrol-ngobrol sekaligus bertemu ustadz saya buat kasi senyum karena paginya n\tidak datang ke pertemuan pekanan, saya sambut dengan gembira. Apalagi kumpul-kumpulnya di restoran sunda. Pastinya bakal bertaburan makanan sunda dong? Dugaan saya benar 100%. Karena banyak yang tidak datang, jatah makanan yang disediakan restoran untuk 100 orang harus dihabiskan oleh beberapa puluh orang saja. Tidak sanpai setengah dari target.


 

Setelah mabuk makanan sunda, saya diajak jalan sama teman. Dia mengajak saya melihat-lihat ruko yang akan jadi calon kantor kami yang baru. Setelah itu saya diajak untuk melihat Singapore dari pantai. Melihat bangunan di Negara seberang yang hanya tampak siluetnya karena mendung, saya teringat barang-barang di flea market kemarin. Saya merasa miris karena orang-orang Singapore sehari-harinya memenuhi mal-mal di sini untuk berbelanja. Setelah mereka bosan engan barang-barang yang mereka beli di Batam, barang-barang itu dilempar ke bursa barang loak dan dilempar kembali ke Indonesia utuk diperebutkan oleh sebagian masyarakat kita.


 

Itu cerita weekend saya. bagaimana cerita weekend anda?


 

No comments:

Post a Comment

Whaddaya think?