Monday, May 2, 2011

Padang 8# We Love Aladdin’s Shoes


Apa yang menarik dari sebuah tempat atau kota yang anda kunjungi? Kalau bagi saya semuanya menarik. Tapi yang paling menarik buat saya adalah memperhatikan orang-orangnya. Duduk diam di sebuah sudut public sphere sambil memperhatikan tingkah laku orang yang lalu lalang. Cara mereka berpakaian dan gadget apa yang mereka bawa juga tidak luput dari perhatian saya.


 

Selain memperhatikan dari suatu tempat alias tidak terlibat langsung, saya akan berkeliling kota dengan angkutan umum dan memperhatikan dan membanding-bandingkan dengan angkutan umum di tempat lain. Selain itu yang tidak boleh dilewatkan adalah mencicipi kuliner khas tempt tersebut.


 

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Internasional Minangkabau, saya langsung merasakan atmosphere yang sangat berbeda. Berikut ini adalah ….hal yang menurut saya sangat khas dari ota Padang.

  1. They are really into Fashion!

Uda-uda dan uni-uni di sini sangat pandai memadu padankan pakaian. Saya sangat suka melihat kerudung uni-uni di sini. Cara mereka memakai kerudung sangat anggun. Pilihan warnanya juga keren-keren. Yang paling umum adalah kerudung dibiarkan menjuntai ke dada setelah dilipat di kepala. Haha…saya agak susah mendeskripsikannya. Biasanya di atas kepala itu dihiasi dengan bros yang jatuh menjuntai. Saya paling suka melihat mereka memakai bros perak yang diproduksi di Kota Bukittinggi.


 

Hal yang paling umum untuk uda-uda adalah memakai jeans dan kemeja rapi. Kebanyakan merek yang saya temukan sih masih Levi's. Walaupun banyak juga versi bajakannya alias palsu. Bagi saya sangat mudah membedakan yang asli dan palsu. Cukup melihat detail di kantongnya saja. Saking Levi's begitu popular di sini, outletnya saja ada empat. Setahu saya, di kota saya tidak ada satu pun. Saya suka melihat uda-uda berkemeja rapi fit body pagi-pagi ketika rush hour. Warna-warna kostum uni-uni di sini sangat-sangat keren. Kantor saya pernah bekerja sama dengan sebuh sekolah. Dan saya sangat suka melihat kostum para ibu guru. Potongannya cantik, perpaduan warnanya apik, mereka pun luwes memakainya.


 

Nah, yang paling mencolok adalah sepatu uda-uda di sini. Rata-rata memakai sepatu pantofel yang runcing dan mengkilap. Daddy-daddy juga nggak mau kalah. Sampai-sampai saya sering menemukan para teenager dengan sepatu seperti itu. Berkaitan dengan sepatu, saya suka ilfil melihat anak-anak muda dengan selop runcing warna putih. Hello….! You are still young gitu loh. No need to be a daddy alike. Ntar juga pasti jadi bapak-bapak kan?


 

Eitss….satu lagi. Saya suka silau kalau kebetulan mata saya tertumbuk ke leher uda-uda. Kalungnya bo!

Tapi walaupun begitu, ada banyak juga dong yang fashion tastenya keren. Seperti sahabat saya si Mr. PJ yang dalam kondisi apapun, fashion adalah in the first place!


 

Saya pernah dong diundang prom night. Karena sudah keburu ngantuk saya tidak terlalu peduli penampilan. Lagipula, pengalaman saya kalau pesta mahasiswa gini, bisa berpakaian bebasa lah. Akhirnya bergegaslah saya dengan kemeja yang kancingnya dibiarkan terbuka dan sneaker kebanggan plus jeans. Sampai di sana, saya benar-benar shock karena melihat teman-teman saya yang perempuan semuanya ber night gown dan laki-lakinya berjas rapi. Saya tiba-tiba mengkerut. Seorang teman yang senasib dengan saya merengek-rengek minta pulang karena tidak pede. Haha…. Saya sih cuek saja. Dan jadilah saya malam itu seperti tukang foto.


 

  1. Angkot

Mau merasakan pengalaman balapan di jalan dengan dentuman music hip-hop atau teriakan Lady Gaga? Atau mau menikmati suasana Music Box atau Mini Bar sambil melakukan City Tour t dengan ongkos murah meriah? Naiklah angkot di Kota Padang. Angkot di sini benar-benar amazing! Untuk cerita betapa kerennya angkot di kota Padang, saya menulisnya di sini.


 

  1. Masakan Padang

Berbicara padang pasti tidak lepas dari masakan Padang. Wong di mana-mana di Indonesia ini pasti ada rumah makan Padang. Malahan di luar negeri pun ada. Masakan favorit saya adalah dendeng dan sambal hijau. Nah, ternyata sambal hijau ini tidak dibuat seperti membuat sambal-sambal lainnya. Tidak diulek. Tapi di masak di air tajin sampai lembut. Aromanya saja sudah membuat saya langsung meneteskan air liur. Sluurrrp….!


 

Tapi, karena ini kota Padang, ya masakannya hampir semua seperti yang ada di warung-warung Padang di luar padang dong. Kebayang kan saya harus berhadapan dengan masakan berbumbu tajam itu setiap hari? Kangen sayur bening, kangen pecel, kangen urapan, kangen tempe penyet, kangen ayam madu di Malang. Kangen kedai Assalamu 'alaikum.


 

Hoho…! Satu lagi. Bukan hanya orang betawi yang senang makan Jengkol. Di masakan Padang pun Jengkol bertaburan dengan aroma yang menggoda. Saya penasaran banget pengen nyobain makan jengkol tapi nggak ah. Saya nggak mau membuat aroma toilet jadi aduhai begitu. Bayangin toilet di Mall jadi berbau jengkol.


 

Eitss…cerita saya masalah makanan belum berakhir. Saya kesulitan masalah sarapan saudara-saudara. Saya bangun pagi dan langsung membayangkan akan sarapan dengan "lontong pical" dan "lontong gulai". Hoho…no banana pancake, no scrambled egg, no burjo, no pecel, no tempe penyet, no sayur bayam. Hoho…tapi kalau ingat harus bersyukur, sarapan juga walaupun malas-malasan. Nggak mau ngundang penyakit!


 

Tambah dikit lagi ya, soal makanan. Kalau anda makan, pelayan warungnya akan menanyai begini; pakai sambal apa Uda? Artinya, dia menanyakan mau pakai lauk apa. Sambal=lauk!


 

  1. We Have Taplau Here; Ngesot Sedikit Bisa Sunbathing Sepuasnya.

Padang teletak di pesisir Samudera Hindia. Kotanya langsung terletak di tepi pantai Samudera. Malahan ada beberapa kampus yang langsung halamannya pantai. Makanya pas ada isu sunami, mahasiswa-mahasiswa pada pindah kos. Tapi anehnya nggak banyak loh yang berenang di sini. Saya juga akhirnya kebawa untuk nggak pengen renang juga. Pernah sih dulu sekali dan ditontonin orang. Saya juga nggak ada keinginan untuk sunbathing seperti kalau lagi di Bali. As most of Indonesian, local people nggak mau dong item0itemin kulit. Makanya kemana-mana pakai jaket. Hal yang dianggap aneh oleh teman bule saya yang ngejar-ngejar matahari.


 

Kebanyakan pantai ini hanya dipakai untuk nongkrong-nongrong di bawah payung. Jadi pantainya dipenuhi payung beraneka warna. Kafe favorit saya yang menjadi 'ruang tengah' dan 'kantor' saya juga adanya di tepi pantai ini. Sebuah kafe yang lumayan nyaman. At least dibandingkan dengan kafe-kafe yang lain. Apalagi Uda yang kelola kafe itu ramah banget.


 

  1. Hah??!! Am I in Italy?

Pernah dengar kata cubadak? Cubadak dalam bahasa Minang artinya nangka. Makanya kalau ada menu gulai cubadak, itu artinya sayur nangka. Tapi saya tidak berbicara tentang cubadak yang itu. Ini nama sebuah Pulau yang tersohor banget di Italia sana. Jadi, pulau ini dipenuhi oleh senora cakep dan senorita ganteng dan jarang ada orang berkulit eksotis macam saya.


 

Inilah sekepingsurga yang tercecer. Pantai pasir putih yang dibelai ombak samudera Hindia. Warna biru jernih denga latar belakang bukit kecil membentuk huruf U dengan hutan padat. Pulau ini dikelola oleh orang Italia dan jarang orang Indonesia yang pernah ke sini. Orang Padang saja saya tanyai, jarang yang tahu tempat ini. Jadi kalau anda ingin menenagkan diri sambil belajar bahasa Italia, di sinilah tempatnya. Molto simpatico! Mama mia!


 

Selain pulau Cubadak, masih banyak pulau-pulau 'syurga' bertebaran di perairan sekitar Padang. Ada pulau Sikuwai dan Juga Pulau Pagang. Kalau mau berselancar dengan ombak nomor satu impian para peselancar dunia, ngesot aja ke Mentawai dan pergilah ke Botti island. Saya pernah sih diundang oleh pesera training saya yang orang asli mentawai untuk berkunjung ke sana. Tapi waktu nggak mengijinkan.


 

Psstt….! Minggu ini saya akan menginjakkan kaki di Pulau Cubadak yang permai itu. Bareng orang asli daerah sekitar pulau itu sih *mengerling Miss Lindri*


 

  1. I Love Ice Cream!

Haha…judul poin nomor ini sama dengan dialog drama Korea "Choon Hyang, Sassy Girl" ketika Choon Hyang dan Mon Ryong (haha…! What a name!) selesai main 'petak umpet'. Aduh, ini nggak penting deh ya.


 

Jadi, kalau anda pencinta ice cream di sinilah tempatnya. Hampir setiap minuman ada penambahan menu ice cream. Di kantin kampus yang menjadi klient saya saja, ada menu Cappuccino Shake with Cincau n Ice Cream yang murah banget. Tapi rasanya mak! Selangit! Mau ke tepi pantai, mobil-mobil ice cream berderet. Warung-warung kecil pun menyediakan ice cream. Favorit saya dalah di DR Resto di jati, depan fakultas Kedokteran Unand. Mereka punya Es campur special dengan topping ice cream yang banyak dan lezat.


 

Sebenarnya, masih banyak yang ingin saya tuliskan tentang kesan saya akan kota ini. Tapi capek ah, saya masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Nantilah saya nyambung lagi kalau saya nggak malas.


 

Buat uda-uda dan uni-uni, jangan marah sama saya kalau ada yang tidak berkenan ya. Ini hanya kesan pribadi dan sedikit 'shock culture' yang saya rasakan. No Offence! Peace!


 


 

5 comments:

  1. woo woo wooo panjang dan padet ya ceritanya, temenku yg orang padang aja gak sebegitunya kalo cerita soal padang, mungkin karena dia udah biasa kali ya, jadi ngliatnya gak terlalu spesial, err...jadi pengen nih nyobain jalan-jalan ke padang :D

    ReplyDelete
  2. haha...! Aku selalu terkesan dgn hal2 kecil di setiap kota yg aku kunjungi:) Senang aja merhatiin hal2 yg remeh temeh.

    Penasaran pengen lihat jayapura!

    ReplyDelete
  3. banyak yg bisa dikunjungi di Padang. Ada banyak danau n pulau-pulau cantik seperti Cubadak, Pagang n Sikuwai

    ReplyDelete
  4. Wah, ceritanya sangat detail & menarik.
    Btw, itu foto Cubadak ya? more stories about the island doong! :)

    ReplyDelete
  5. @Damz, iya. itu foto Pulau Cubadak. I'm going to visit the Island this weekend. I'll post it afterwards:)

    ReplyDelete

Whaddaya think?