Monday, May 9, 2011

Tour de West Sumatra; Snap Shoot



Dua hari yang lalu saya menuntaskan keinginan saya untuk travelling ke beberapa kota di Sumatera Barat. Perjalanan panjang selama dua hari ini menggunakan sepeda motor. Saya mengunjungi air terjun Lembah Anai yang terkenal, Ngarai Sianok, Pandai Sikek, Ngarai Sianok, Koto Gadang, Payakumbuh dan Menginap di sebuah desa pertanian kecil di lembah di Kaki bukit Barisan. Desa yang membuat saya tidak berani mandi saking dinginnya hawa di sana.

Hari kedua saya melanjutkan perjalanan menuju Batusangkar mengunjungi Istana Pagaruyung. Istana yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan minangkbau Tempo dulu. Setelah itu perjalanan membawa saya kembali ke Padang melewati Danau Singkarak. jadi, perjalanan saya bergerak searah jarum jam dan embali lagi ke tempat yang sama.



Saya menemukan ini di Piggir jalan di Padang Panjang. Sepanjang jalan kota sejuk ini saya terpaku pada bunga berwarna-warni yang bermekaran. Dan Kamboja adalah salah satu fave flower saya. jepret...!



Mampir di Air Terjun Lembah Anai. Air terjun ini terletak persis di pinggri jalan dan rel kereta api yang menuju Bukittinggi. Karena yang melakukan perjalanan adalah saya, nggak apa-apalah ya saya nampang sedikit. Nampang kok sedikit, sedikit2 kok nampang:)



Bayangkan, para noni-noni belanda dulu pasti berebutan duduk di kursi kereta yang bersisian dengan air terjun ini. Melakukan perjalanan dengan kereta api sambil menikmati Alam Sumatra yang permai.



Jembatan-jembatan kereta api peninggalan Belanda ini banyak kita jumpai dalam perjalanan dari Padang ke Bukittinggi.



Di tanah Datar saya mampir ke Sepuluh Koto, tepatnya di pandai Sikek. Di sinilah para maestro tenun songket, ukir dan bordir Minang bermukim. Sebuah desa di lembah kaki gunung yang sejuk dan permai.

Saya menyempatkan mampir ke "Rumah Tenun Pusako", sebuah galleri songket, bordir dan sulam yang mewarisi keahlian seni tiga generasi. galeri ini berbentuk Rumah Gadang koto Piliang



Songket pandai Sikek. Hasil tenunan masyarakat Pandai Sikek. Biasanya warna motif adalah warna emas yang dihasilkan dari benang emas import dari India. Songket-songket ini mengingatkan saya akan songket Bima, di tanah kelahiran saya. Mirip. Pada zaman Belanda dan Jepang, benang-benang emas ini diimpor dari Macau. Kwalitasnya lebih bagus. Begitulah yang dituturkan Hj. Sanuar, pemilik galeri ini. Seorang pebisnis yang sudah tua tapi masih energik.



Salah satu sudut galeri yang dipenuhi oleh ukiran, kain tenunan dan sulaman



mampir di galeri lain untuk membeli oleh-oleh kerudung bordir. galeri-galeri ini berdiri anggun di tengah hamparan padi yang menguning. Menikmati karya seni, berbelanja dan mendalami budaya Minang di lembah gunung Singgalang




Bahan baju kurung bordir. Menyulam, bordir mengukir dan menenun adalah keseharian masyarakat di sini. Anak-anak perempuan menyulam, menenun dan membordir dan anak laki-laki mengukir.

Psst...gadis-gadis di sini cantik2 loh. Anggun. Style kerudung mereka berbeda. sangat anggun:)



Mengunjungi sebuah kota, tidaklah afdho kalau tidak mencicipi kuliner khasnya. Atas rekomendasi seorang teman, saya mencicipi "Pisang panggang'. Ternyata makanan ini ueennakk tenan. Pisang matang dipanggang dengan kulitnya kemudian disiram dengan kuah yang rasanya manis-manis asin gitu. I love banana



Bukittinggi terkenal sebagai Pusat fashion Sumatera Barat. Bahkan prdoduk dari kota dingin peninggalan Belanda ini dipasok sampai ke Pekanbaru, Medan dan Jambi.

Cincin perak yang cantik-cantik ini benar-benar menggoda. Pilihan bejibun, design keren dan harga murah. makanya di tangan laki-laki Minang paling tidak anda akan menjumpi 1 cincin.

Koto gadang adalah suatu tempat di seberang ngarai sianok yang menjadi penghasil kerajinan perak bermutu tinggi. perhiasan handmade bermutu tinggi dengan karat mencapai 9,6. Jauh lebih tinggi dari cincin yang saya beli di Bali dengan harga lebih mahal.

I'll get one for my Sunshine. Need to find the fit one:)




Aksesoris yang saya suka dari permpuan Minang adalah hiasan kerudung yang menjuntai dari atas kepala mereka. Saya membelinya beberapa untuk Ibunda saya tercinta. Pas sekali dipadukan dengan kerudung bordir yang saya beli di Pandai Sikek.

Ada yang mau pesen juga? Contact me:)




Hotel The Hill.Hotel peninggalan Belanda ini adalah perpaduan sempurna gaya arsitek spanyol (Moorish) dan Minang. Bisa dijangkau dengan berjalan kaki 3 enit dari Jam gadang. HOtel ini memunggungi Gunung Singgalang dan Ngarai Sianok di bawahnya.

Jalan Laras Datuk Bandaro, Bukittinggi
Sumatera Barat.
Telp. 0752-35000



Senja di Ngarai Sianok. Ngarai ini berada di tengah kota Bukittinggi. Terbentuk karena gempa dahsyat ribuan tahun yang lalu.. Gempa yang membentuk patahan yang dalam.



mengunjungi pengrajin perak di Koto Gadang. Saya histeris dengan cincin yang cantik-cantik itu. Kerajinan perk handmade bermutu tinggi. Saya sampai bingung harus membeli yang mana. Karena uang saya terbatas, saya harus memilih, nggak bisa dapat semuanya:)

Berbicara tentang Koto Gadang, Soekarno pernah berkata
"Koto Gadang memang kecil tapi hatinnya gadang (besar). Ini karena kota (walaupun namanya koto, tempat ini adl sebuah desa kecil) tua di kaki gunung Singalang yang bisa dicapai dengan menyusuri dan menadaki Ngarai Sianok

4 comments:

  1. seru perjalannya!

    btw, pisang panggangnya 1 porsi 3 biji? :) dijamin kenyang dong..

    ReplyDelete
  2. he'eh. in my case sih, masih kurang ya:)
    Tapi pas nemu pisang ini, aduh, senangx.

    ReplyDelete
  3. share info agencynya jg donk???jd buat yg minat kesana biar tau,,thank y kak

    ReplyDelete
  4. Bisa hubungi HAIBI Tour & Travel
    085365865454
    Pin 24E4CC7F

    ReplyDelete

Whaddaya think?