Saya lagi duduk manis menunggu Toast dan Banana Pancake saya. Wangi bunga kamboja yang menjadi peneduh meja saya begitu relaxing. Di depan saya ada jus jeruk dan kopi. Ogah ah, minum jus jeruk yang super asem itu sementara perut saya belum diisi. Kopi itu juga mnegepul-ngepul minta diseruput. Ogah! Maunya Banana pancake! Tiba-tiba datang seseorang dengan langkah kemayu dan senyum malu-malu (kita singkat aja jadi SDLKDSMM ya? Oke, Iya!).
SDLKDSMM : Sir, your Banana pancake is ready!
Saya : Oh, Terima kasih Mbak. Eh, sorry! Mas maksud saya!
SDLKDSM : Eh si Mas, yang tadi udah benar. Mbak!
Saya : Oh ya? (Mengernyitkan dahi)
SDKLSM : Ini lihat (nunjukkin alis), trus ini (goyang-goyangin dada sampai perutnya yang buncit ikut bergoyang-goyang)
Saya : Oh gitu ya. Oke deh Mbak (dengan mulut mangap)
Saya terpaksa setuju karena takut digampar pake nampan yang dia bawa. Kemudian dengan kemayunya dia melenggok masuk menuju restoran meninggalkan saya yang mangap. Kemudian saya nggak bisa menahan tawa. Bukan karena saya mencemooh. Tapi lucu aja cara dia nunjukkin 'jenis kelaminnya'.
Teman saya : Dia bilang apa tadi?
Saya : Dia protes karena saya panggil dia Mbak
Teman saya : jadi dia perempuan?
Saya : Saya nggak tahu. Tapi dia mengaku perempuan.
Sarapan selesai. Perut kenyang. Wangi kamboja lamat-lamat.
Teman saya : Jadi dia perempuan apa laki-laki?
Saya : Told you! Tapi aku sih yakin dia laki-laki. Nggak ada pere kayak gitu!
Teman saya : jadi…..(pasang tampang o'on banget)
Saya : tauk ah! Ayuk…kita kemon!
La'Waloon 212, Kuta-Bali, 31 Maret 2011
No comments:
Post a Comment
Whaddaya think?