Sudah dua hari ini saya berkutat dengan file-file pekerjaan yang menumpuk. Akhir program seperti ini memang tumpukan pekerjaan langsung menggunung. Membuat laporan program, evaluasi, mengecek hasil kejuan peserta program dan mempersiapkan rencana business trip selanjutnya. Itu artinya saya harus sering-sering angkat telephon untuk koordinasi dengan tim di tempat baru yang akan didatangi, mencocokkan jadwal, mengejar deadline pekerjaan di tempat yang sekarang dan juga sering-sering berkoordinasi dengan tim.
Karena program ini adalah kerjasama dengan institusi lain, maka saya harus membuat laporan dobel. Di sela-sela itu pula saya harus menyelesaikan follow up kemungkinan kerjasama dengan beberapa calon investor di kota tetangga. Hfffhh…benar-benar dituntut untuk multi tasking. Untunglah teknologi membuat connecting menjadi mudah. Tapi namanya manusia, melihat yang lebih mudah, saya ingin juga dong memakai fasilitas yang lebih memudahkan pekerjaan seperti I-Pad, i-Phone atau paling tidak Balckberry*ngarep.com. Eits, tapi ini juga semacam suara hati buat Mr. YunJ *
Dengan beban kerja yang menguras otak dan tenaga itu saya tidak bbetah kalau harus bekerja di rumah, di kamar yang sama tempat saya tidur dan melakukan aktifitas lain. Maklum anak kos. Mau ngerjain di kantor, saya malas harus berkemeja rapid dan berdasi.
Untunglah saya menemukan tempat yang bisa menampung keberatan-keneratan saya tadi. Sebuah kafe yang cukup cozy di Taplau (nama pantai di tengah kota Padang). Sebenarnya kafe ini baru buka jam 3 sore. Akan tetapi karena waiternya baik sekali, dia mengijinkan saya untuk nongkrong pagi-pagi di kafenya dengan konsekuensi tidak boleh berharap ada menu apa-apa selain soft drink. Nggak ada kopi karena saya datang terlalu pagi. Tapi buat saya, saya diperbolehkan nongkrong seharian dari pagi bahkan sebelum mereka buka sudah sangat menyenangkan.
Sudah dua hari saya merajai sofa di sudut kafe ini dengan tumpukan pekerjaan. Kalau saya merasa agak penat, saya tinggal melangkahkan kaki ke luar dan mendapati hamparan laut biru yang berkilau ditimpa sinar matahari. Saya biasanya akan menjepretkan kamera DLSR saya ke beberapa objek menarik. Refreshing sekaligus belajar fotografy. Nah, ketika sore, saya akan bergabung bersama-sama dengan fotografer yang lain berusaha mengabadikan moment sunset yang banyak diburu.
Selain itu, kafe ini mempunyai seorang waiter yang sangat ramah. Tapi nampaknya ia bukan waiter karena tidak pernah mengenakan seragam waiter seperti yang lainnya. Dia sangat friendly mengobrol dengan pengunjung café. Itu pulalah yang membuat saya kembali lagi hari ini. Kekuatan sebuah service.
Jadi, kalau anda datang ke padang dan butuh tempat untuk escape atau seedar menikmati sore di pinggir pantai, sambangi langsung aja café ini. Kafe Homey dan Uda Dikdik yang ramah.
No comments:
Post a Comment
Whaddaya think?